Kue Rapat Kemahalan Jadi Skandal Baru di Amerika  

Reporter

Editor

Kamis, 22 September 2011 09:48 WIB

Barack Obama. AP/Carolyn Kaster

TEMPO Interaktif, Jakarta - Satu persatu pemborosan yang membuat anggaran negara Amerika Serikat membengkak akhirnya terkuak. Ini setelah Presiden Barack Obama membaca laporan kalau Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyediakan kue bolu untuk rapat seharga US$ 16 atau sekitar Rp 137.600 pada 2009.

Skandal bolu rapat ini membuat Obama, pada Rabu, 21 September 2011, terpaksa memerintahkan semua lembaga federal agar mengkaji kembali biaya pertemuan mereka. Ini juga yang membuat Kepala Office of Management and Budget Jack Lew meminta semua kepala lembaga melakukan audit pemakaian duit negara dari hasil pajak yang dihambur-hamburkan untuk konsumsi rapat.

Dengan instruksi itu, seorang wakil menteri atau pejabat senior satu lembaga harus menyetujui pengeluaran yang berkaitan dengan rapat. Ini berlangsung sementara selama kajian itu dilakukan.

Laporan yang dilansir Office of Inspector General di Departemen Kehakiman menyebut, setidaknya ongkos konsumsi rapat mencapai US$ 121 juta selama dua tahun. "Kami mendapati Departemen mengeluarkan US$ 16 untuk setiap satu dari 250 kue bolu yang disajikan dalam pertemuan hukum pada Agustus 2009 di Washington," begitu bunyi laporan itu. "Ini tindakan penghambur-hamburan dan berlebihan."

Audit tersebut cuma dipusatkan pada 10 pertemuan yang diadakan selama tahun fiskal 2008 dan 2009.

Laporan itu juga menyebut, tindakan menghambur-hamburkan uang yang dilaporkan adalah camilan sebesar US$ 32 per orang atau sekitar Rp 275.000. Di dalamnya ada rincian brownies seharga US$ 10 dan kopi US$ 8. Ongkos cemilan rapat itu mencapai hampir US$ 600 ribu untuk rapat perencanaan kegiatan selama lima pertemuan.


Wakil Jaksa Agung James Cole mengklaim Departemen Kehakiman telah melakukan beragam cara guna menekan pemborosan duit rakyat pada 2009. Salah satunya, kata Cole, adalah mengeluaran memo. "Memo dikeluarkan awal tahun ini untuk membatalkan semua rapat yang tak penting," kata Cole.

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengingatkan seluruh menteri untuk melakukan efisiensi dan berbuat banyak untuk menekan pengeluaran yang tak perlu. Biden yang ditugasi untuk memimpin tim efisiensi menyatakan akan menunggu laporan kemajuan dari tiap lembaga hingga Desember mendatang. "Termasuk apa yang mereka kerjakan untuk menghemat pengeluaran yang berkaitan dengan rapat," kata Biden. "Tolong diingat, setiap hari, keluarga kelas menengah membuat pilihan berat untuk hidup pas-pasan. Tanggung jawab kitalah untuk memastikan dollar pembayar pajak tidak dihambur-hamburkan,"

WDA | REUTERS | ANT

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya