Amerika Mengendus Ancaman Serangan pada 11 September

Reporter

Editor

Jumat, 9 September 2011 13:51 WIB

World Trade Center. REUTERS/Mike Segar

TEMPO Interaktif, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kamis, 8 September waktu Washington atau Jumat, 9 September WIB, memerintahkan pelipatgandaan pengamanan di seantero Amerika untuk menghadapi sebuah ancaman “kredibel tapi tak pasti” menjelang peringatan 10 tahun serangan 11 September 2001.

Para pejabat Amerika yang berbicara tanpa bersedia dikutip identitasnya mengatakan ancaman itu diarahkan ke Washington DC dan New York City yang menjadi target serangan Al-Qaidah satu dekade lalu yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Seorang pejabat kontra-terorisme menyebut serangan mungkin dilakukan dengan bom mobil. Ia juga mengatakan bahwa informasi ancaman datang dari kawasan pedalaman Pakistan.

Wali Kota New York City Michael Bloomberg menekankan bahwa meski ancaman belum tampak, langkah-langkah pengetatan kamanan perlu dilakukan. “Tapi tak ada alasan untuk mendorong kami mengubah rutinitas sehari-hari,” katanya dalam sebuah konferensi pers.

Bloomberg meminta warganya langsung melapor bila ada dugaan atau aktivitas mencurigakan. Ia menambahkan, “Untuk tiga hari ke depan, kita harus tetap menjaga mata terbuka selebar-lebarnya.”

Sumber dari Gedung Putih mengatakan Obama telah diberi tahu ihwal informasi ancaman itu pada Kamis pagi. Pemerintah Amerika pun menyatakan siap “meningkatkan postur keamanan” menjelang 11 September lusa.

Pihak aparat New York sendiri sejak kemarin sudah menerjunkan banyak polisi tambahan pada lokasi-lokasi kunci, termasuk terowongan dan jembatan, dalam menanggapi laporan-laporan ancaman serangan teroris.

“Departemen Kepolisian sudah mengerahkan pasukan tambahan,” ujar Bloomberg. Komisioner Kepolisian New York Raymond Kelly dalam sebuah jumpa pers menyatakan bahwa langkah-langkah baru, termasuk diterjunkannya polisi “yang terlatih dengan senjata berat” di luar Manhattan, dimaksudkan untuk merespons kemungkinan ancaman.

REUTERS | ASIAONE | DWI A

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya