Turki Hentikan Perjanjian Militer dengan Israel  

Reporter

Editor

Rabu, 7 September 2011 11:16 WIB

Recep Tayyip Erdogan. AP/Burhan Ozbilici

TEMPO Interaktif, Turki benar-benar melaksanakan ancamannya terhadap Israel, yakni menghentikan seluruh perjanjian militer, pertahanan, dan perdagangan setelah Negeri Zionis itu tak bersedia meminta maaf atas serangan brutal terhadap kapal kemanusiaan, Flotilia.

Sikap tegas tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan kepada pers di Ankara, Selasa, 6 September 2011. "Proses ini akan disusul oleh tindak-tanduk yang berbeda," ujarnya, seraya menyebut bahwa Israel seperti "anak kecil yang manja."

Menanggapi sikap tegas tersebut, Kepala Biro Keamanan Diplomatik Kementerian Pertahanan Militer Israel Amos Gilad, mengatakan kepada Radio Angkatan Bersenjata Israel, Turki tidak membekukan perjanjian militer dengan Israel sebab atase militer Israel di Turki masih menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

"Turki tidak mengambil keputusan yang ekstrim," ujar Gilad.

Seperti dilaporkan oleh wartawan Al Jazeera dari Istanbul, Serpil Karacan, keputusan tegas Turki tersebut menyusul seruan Perdana Menteri kepada Menteri Perdagangan Turki sehari sebelumnya agar memutus kesepakatan perdagangan dengan Israel.

Penghentian perjanjian militer, lapor Karacan, sangat siginifikan bagi kedua negara terutama bagi Turki menyangkut soal "Rencana Heron" dan perjanjian intelijen.

Sejak penyerbuan pasukan Israel terhadap kapal misi kemanusiaan Flotila berbendra Turki ke Jalur Gaza tahun lalu, hubungan kedua negara langsup drop. Bahkan, dua pekan lalu, Turki telah menurunkan tingkat hubungan diplomatik. Sikap tersebut diambil karena Israel tak bersedia meminta maaf atas sikap brutalnya yang menyebabkan 9 aktivis proPalestina tewas di atas geladak kapal kemanusiaan.

Jumat, pekan lalu, Turki mengusir diplomat Israel dari Ankara, menghentikan perjanjian militer, serta meminta Israel agar membuka lebih luas wilayah blokade Laut Mediterania. "Dilplomat Israel harus segera meninggalkan Turki paling telat Rabu!" jelas Erdogan kepada wartawan.

AL JAZEERA | CA














Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya