CIA dan MI6 Bantu Qadhafi?  

Reporter

Editor

Senin, 5 September 2011 08:49 WIB

Muammar Qadhafi. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO Interaktif, Tripoli - Sejumlah dokumen yang terserak di kompleks tempat tinggal pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, di Bab al-Aziziya menunjukkan bahwa dinas-dinas intelijen Barat telah lama menjalin kerja sama dengan intelijen Libya dalam memburu orang-orang yang menentang Qadhafi.

Hal ini diungkapkan oleh lembaga penggiat hak asasi, Human Right Watch (HRW), kemarin. Termasuk faksimile antara bos spionase Libya, Moussa Koussa, dan sejumlah petinggi di Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) serta Dinas Intelijen Luar Negeri Inggris (MI6). "Dibuka dengan kata-kata 'Dear Moussa' dan diteken atas nama CIA," ujar Peter Bouckaert dari HRW.

Dalam dokumen yang dibuat pada 2004 tersebut, CIA digambarkan sedang bersiap membekuk Abdel Hakim Belhadj, salah seorang komandan militer yang dianggap hendak memberontak. Belhadj, yang kabur ke salah satu negara di Asia, akhirnya diringkus CIA dan dikirim kembali ke Tripoli dengan menggunakan pesawat rahasia--seperti penangkapan Nazaruddin.

"Abdel Hakim Belhadj diperiksa dan disiksa oleh Dinas Intelijen Libya," tutur Bouckaert, yang merupakan salah satu periset dokumen tersebut di HRW. Singkat kata, dokumen-dokumen itu menunjukkan betapa erat kerja sama antara agen-agen intelijen Barat dan pemerintah Qadhafi, terutama dalam penyerahan para tersangka terorisme.

Dokumen-dokumen lain memperlihatkan adanya korespondensi antara Dinas Intelijen Libya dan MI6 serta CIA pada 2002. Dokumen-dokumen itu meliputi kegiatan intelijen bersama, pengiriman usul, dan jadwal waktu, serta daftar pertanyaan pemeriksaan tersangka terorisme. Ada pula pidato yang ditulis oleh CIA untuk Qadhafi.

"Ini karena Qadhafi menyeru adanya zona bebas senjata penghancur massal di Timur Tengah," Bouckaert menambahkan. Dokumen lain adalah sebuah nota dari Stephen Kappes, tokoh nomor dua di CIA waktu itu, kepada Koussa. Isinya meminta agar CIA bisa tetap berada di Libya pada 2004. Nota itu mulai dari yang resmi hingga tak resmi.

Juru bicara CIA, Jennifer Youngbold, mengatakan pihaknya tak terkejut oleh berita ini. "Kami bekerja sama dengan pemerintah lain di dunia untuk melindungi negeri kami dari terorisme," ujarnya tanpa menanggapi tuduhan atau isi dokumen tersebut. Adapun pejabat intelijen Inggris mengatakan, "Pemerintah tak menanggapi isu-isu intelijen."

AP | ALJAZEERA | REUTERS | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya