TEMPO Interaktif, Tripoli - Dewan Pemberontak Libya (National Transitional Council), yang sedang memantapkan posisinya sebagai pemerintahan baru Libya, menuduh pemerintah Aljazair sebagai pencipta kerenggangan hubungan diplomatik Libya dan Aljazair. Mereka memperingatkan semua pihak tidak melindungi Qadhafi dan anak-anaknya. “Kami akan mengejar, menemukan, dan mengadili mereka,” kata juru bicara NTC, Mahmoud Shamman, kepada Reuters.
Pemerintah Aljazair membuat marah pemimpin kelompok pemberontak Lybia karena menerima keluarga Qadhafi. “Kami menganggap ini tindakan agresi,” kata Mahmoud. Ia menyatakan bahwa usaha penangkapan keluarga Qadhafi untuk mengurangi perlawanan pro-Qadhafi. Kementerian Luar Negeri Aljazair mengakui Shafiyyah, istri Qhadafi, dan putrinya, Aisyah, serta anaknya, Hannibal dan Muhammad, telah memasuki Aljazair pada Senin pagi.
Mahmoud menyatakan kelompoknya mendengar bahwa pemerintah Aljazair melindungi keluarga Qadhafi hingga dapat melarikan diri ke negara lain. "Mereka mencoba untuk pergi ke negara lain, mungkin negara Eropa Timur." Mustafa Abdel Jalil, Ketua Dewan Pemberontak, meminta pemerintah Aljazair menyerahkan keluarga Qadhafi dan orang-orang yang diburu Dewan. Pemerintah Aljazair tak mengakui Dewan sebagai otoritas Libya yang sah.
Untuk menangkap Qadhafi, Jalil meminta Pakta Atlantik Utara (NATO) mendukung pemberontak dengan serangan udara. Pesawat-pesawat tempur NATO menyerang sasaran di dekat Sirte, di Pantai Mediterania, beberapa hari terakhir. Keberadaan Qadhafi hingga kini masih tak diketahui.
REUTERS | FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya