Obama Umumkan Status Darurat New York-North Carolina

Reporter

Editor

Senin, 29 Agustus 2011 06:14 WIB

AP/Lynne Sladky

TEMPO Interaktif, Washington - Amuk badai Irene di pesisir timur Amerika Serikat membuat Presiden Barack Obama mengakhiri liburannya dan mengumumkan keadaan darurat untuk tiga wilayah New York, Nort Carolina, dan Virginia. Obama mengatakan, badai Irene bisa menjadi badai bersejarah.

"Semua dari kita harus mewaspadai badai ini dengan serius" kata Obama seperti dilansir The Sun, Minggu 28 Agustus 2011. "Jangan menunggu, jangan menunda. Kita semua harus siap untuk yang terburuk."

Tiga hari terakhir, sejak Jumat 26 Agustus 2011 hingga Minggu 28 Agustus, Badai Irene telah mengobrak-abrik wilayah Amerika. Setelah menghantam North Carolina, Sabtu 27 Agustus lalu, giliran kota terbesar Amerika, New York dihajar air bah.

Sebelumnya, badai itu melewati sejumlah wilayah di sepanjang pantai timur Amerika Serikat. Meski kekuatannya menurun menjadi 120 kilometer per jam dan sempat mencapai 180 kilometer per jam di North Carolina dan membuat warga setempat kocar-kacir.

Seperti dilansir Daily Mail, ratusan ribu warga New York dipaksa mengungsi, termasuk mereka yang tinggal di Manhattan, kawasan elite pusat bisnis kota yang tak pernah tidur itu. Di situ, sekitar 200 ribu warga mengalami pemadaman listrik.

Pusat kota, pusat belanja, restoran, tempat wisata, pertandingan olahraga, konser musik, teater broadway, sementara cuti alias dibatalkan. Terhitung Sabtu siang, semua sistem transportasi di New York, dihentikan sementara, termasuk subway yang diakses dari 468 stasiun dan ribuan bus yang melayani rute di sekitar pusat kota New York, Manhattan, maupun wilayah lainnya.

Dua bandara udara di New York, yaitu John F Kennedy International Airport dan La Guardia, ditutup, baik untuk penerbangan datang maupun keberangkatan.

Presiden Obama sendiri tengah memantau penanganan bencana di pusat krisis bersama para stafnya, termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Homeland Security Janet Napolitano.

Seperti diberitakan Associated Press, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta mengatakan, sekitar 101.000 pasukan Garda Nasional sudah dipersiapkan membantu menangani bencana.Pentagon sendiri sudah mempersiapkan 225 truk yang berisi logistik penting yang dibutuhkan warga nantinya.

Truk-truk yang disiapkan di Fort Bragg, Carolina Utara, ini memuat bahan logistik seperti makanan, air dan generator listrik serta bermacam-macam kebutuhan lainnya. Sebanyak 18 helikopter juga diterbangkan ke wilayah pesisir timur guna memberikan bantuan gawat darurat.

WDA | DAILY MAIL | AP | AFP | THE SUN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya