TEMPO Interaktif, Washington - Topan Irene yang melanda pesisir timur Amerika Serikat akhirnya membuat Presiden Barack Obama mengakhiri liburannya selama 10 hari di Martha's Vineyard. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, Obama langsung pulang setelah Badai Irene menerjang wilayah pesisir Timur Amerika.
Bersama istrinya, Michelle dan kedua putrinya, Malia dan Sasha, Obama langsung ke Washington pada 24 Agustus lalu. Begitu tiba di Washington, Obama langsung membenamkan diri memantau badai terbesar yang menerjang Amerika itu dari pusat krisis. Militer Amerika juga disiagakan menghadapi badai tersebut.
Obama memulai liburannya di Martha's Vineyard sejak 18 Agustus. Liburan itu sempat dikecam banyak politikus karena selain Amerika sedang bergelut dengan krisis ekonomi, negeri itu sedang dilanda badai dan topan.
Topan Irene melanda Amerika sejak 24 Agustus lalu dan menghantam Republik Dominika dan Haiti. Badai itu membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Direktur Pusat Topan Nasional AS Bill Baca mengatakan, pesisir timur berpotensi menjadi jalur yang dilalui badai Irene. Menyusul kondisi genting itu, seperti dikutip AFP, keadaan darurat telah diumumkan di New York, North Carolina, dan Virginia.
The Sun melansir, badai ini telah mencapai pantai timur Amerika Serikat dengan kecepatan 85 mph. Sungai Hudson juga telah meluap dan membanjiri Kota Manhattan pada Minggu 28 Agustus 2011 pagi.
Korban pertama adalah seorang pria yang tertimpa pohon tumbang di Nashville. Di New York, 250 ribu warga telah dipaksa untuk mengungsi. Pemaksaan evakuasi itu merupakan yang pertama kali dalam sejarah New York.
Di Bahama, badai Irene telah menghancurkan ratusan rumah dan mengancam 65 juta warga.Di New Jersey, 750 ribu orang telah diminta untuk mengungsi. Sedangkan di Florida terpantau gelombang "raksasa".
Di North Carolina, tiga wilayah pesisir telah ditutup. Sebanyak 200 ribu orang dievakuasi, termasuk turis dan penduduk wilayah tersebut
WDA | AP | AFP | The Sun
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya