TEMPO Interaktif, Tripoli - Pemimpin Libya, Muammar Qadhafi, dikhawatirkan akan menggunakan senjata kimia dan biologi guna merebut kembali Tripoli dari tangan oposisi. Kecemasan itu diutarakan Utusan Khusus Amerika Serikat di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Susan Rice, kemarin. "Kami akan terus mengawasi," ujarnya.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague juga mengutarakan hal yang sama. "Pendukung setia rezim masih memiliki senjata ampuh," ujarnya kepada BBC.
Mengutip laporan intelijen, disebutkan bahwa Qadhafi masih punya stok 10 ton aneka bahan kimia. Diduga stok bahan kimia itu disimpan di Rabta, sebelah selatan Tripoli.
Tak cuma itu, untuk memukul balik pasukan oposisi yang telah menguasai hampir seluruh Tripoli, pasukan Qadhafi diduga meracun tempat penampungan air di Misrata. Dugaan ini muncul setelah ditemukan bahan kimia aluminium fosfida di sana.
Di sejumlah kota di luar ibu kota, kolonel yang telah berkuasa selama 42 tahun itu juga disebut-sebut masih memiliki ratusan tentara dan 240 rudal Scud-B, yang bisa menjangkau jarak 180 mil.
"Masih ada ribuan tentara yang menerima duit dari Qadhafi," kata Menteri Hague. Bekas Gubernur Bank Libya, Farhat Bengdara, menyebut Qadhafi masih memiliki simpanan emas senilai US$ 10 miliar. "Saya kira dia akan membayar para perusuh, anggota suku-suku, dan milisi untuk menciptakan kekisruhan," tutur Bengdara.
Dengan sejumlah senjata dan aset yang dimilikinya itu, pertempuran antara pendukung pemimpin berusia 69 tahun itu dan pemberontak yang diorganisasikan oleh Dewan Transisi Nasional (NTC) diperkirakan masih panjang. Kemarin, misalnya, masih ada pertempuran sengit di Tripoli. "Petempur kami keteteran," ujar Kolonel Abu Salem, salah satu pemimpin pasukan oposisi.
Pasukan pemberontak yang memburu ke kota kelahiran Qadhafi, Sirte, juga dihadang serangan roket. "Kami terkejut pasukan Qadhafi masih mampu berperang," tutur Fawzi Bukatif, komandan pemberontak lainnya.
Hingga kemarin, keberadaan Qadhafi dan putra-putranya belum diketahui. NTC, yang dibantu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), pun mengerahkan pasukan intelijen untuk meringkus Qadhafi dan keluarganya hidup-hidup. "Saya harap ia akan ditangkap hidup-hidup dan diadili sehingga dunia dapat mengetahui kejahatannya," ujar Mustafa Abdel Jalil, pemimpin NTC.
Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mengatakan telah mengerahkan unit intelijen pasukan khusus SAS untuk membantu mencari informasi.
Adapun Presiden Venezuela Hugo Chavez menuduh Barat mempermainkan hukum internasional dengan cara mendukung para pemberontak. "Mereka mengatur perang ini," katanya. "Ini penghinaan!"
DAILYMAIL | GUARDIAN | INDEPENDENT | TELEGRAPH | ANDREE PRIYANTO
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya