Kekuatan Qadhafi di Ibukota Tinggal 15 Persen

Reporter

Editor

Selasa, 23 Agustus 2011 03:32 WIB

Muammar Gaddafi. REUTERS/Caren Firouz

TEMPO Interaktif, Jakarta -- Pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, dikabarkan menghilang setelah pemberontak menguasai hampir sebagian besar Ibu Kota Tripoli kemarin. Tank-tank dan para penembak jitu loyalis Qadhafi tinggal tersisa di beberapa bagian kota, termasuk markas Qadhafi di kawasan Bab al-Aziziyah.

"Pendukung rezim Qadhafi tinggal menguasai 15-20 persen ibu kota," ujar juru bicara pemberontak, seperti dikutip televisi Al-Jazeera. Perdana Menteri Libya kini dikabarkan sudah berada di Tunisia.

Sungguhpun begitu, baku tembak sporadis masih terdengar. "Revolusioner bertebaran. Baku tembak terdengar di mana-mana," ujar pemberontak yang mengaku bernama Abdulrahman. Dia mengatakan sejumlah tank pemerintah berada di dekat pelabuhan Tripoli dan kawasan dekat kampung Qadhafi, Bab al-Aziziyah.

Abdulrahman menuturkan para penembak jitu masih menjadi ancaman utama. Seorang pejabat pemerintah menyatakan, dalam serangan ke Tripoli itu, sedikitnya 376 orang dari kedua kubu tewas dan 1.000 lainnya terluka.

Upaya merebut Tripoli itu dilakukan kelompok revolusioner selama hampir 48 jam. Dari luar kota, mereka menjepit posisi-posisi Qadhafi. Di dalam kota mereka mengobarkan perlawanan. Sinyal kejatuhan Tripoli dimulai Ahad tengah malam lalu, saat konvoi pemberontak mulai merangsek tanpa perlawanan ke Green Square, lokasi simbolis tempat massa pro-Qadhafi sering berpawai pekan-pekan sebelumnya. Pemberontak kemudian merebut pemancar stasiun televisi pemerintah sehingga stasiun itu menghentikan siarannya.

Menanggapi kejatuhan Tripoli, pemimpin Dewan Transisi Nasional Libya, Mustafa Abdel Jalil, meminta rakyat Libya menahan diri, menjaga harta benda dan kehidupan orang lain. "Serta tidak main hakim sendiri," ujarnya di markas utama pemberontak, Benghazi.

Dari Prancis, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy kembali meminta pasukan Qadhafi menghentikan kebutaan setia kepada Qadhafi dan segera menyerahkan senjata kepada otoritas Libya yang sah. Namun imbauan itu tak digubris. Padahal dua putra Qadhafi sudah ditahan pemberontak, termasuk Saif al-Islam, yang bersama ayahnya dituntut dalam kejahatan atas kemanusiaan. Menurut media Arab, perlawanan kini dilakukan dua putra Qadhafi lainnya, Khamis dan Mutassim.

l Reuters | AP | Xinhua | Dwi Arjanto

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya