Suriah Hantam Hama, Amerika Diminta Jatuhkan Sanksi  

Reporter

Editor

Rabu, 3 Agustus 2011 10:15 WIB

Ribuan orang berunjukrasa menentang pemerintah di al-Assy square, Hama, Suriah (22/7). AP/Shaam News Network

TEMPO Interaktif, Amman - Belum kering darah para korban kebrutalan militer Suriah di Kota Hama, kini pasukan keamanan Bashar al-Assad menghantam lagi kota tersebut selama tiga hari.

Tak pelak tindakan keras itu disambut geram oleh para Senator Amerika Serikat. Mereka meminta pemerintah Barack Obama menjatuhkan sanksi baru terhadap Suriah di sektor energi.

Menurut catatan para penggiat hak asasi manusia, tindakan brutal pasukan Assad, Senin dan Selasa, telah mencabut sedikitnya 27 nyawa warga sipil, termasuk 13 nyawa penduduk Kota Hama.

Sedangkan sejumlah saksi mata yang terdiri dari penduduk setempat dan penggiat hak asasi manusia mengatakan, sejak pecah kerusuhan selama tiga hari di seluruh Suriah untuk menuntut mundurnya Presiden Assad, sekitar 137 orang tewas dan 93 di antaranya meninggal di Hama.

"Amerika Serikat harus menjatuhkan sanksi guna merespon pembunuhan warga sipil oleh pasukan militer atas perintah Presiden Assad," ujar Senator Mark Kirk dari Partai Republik.

Kirk bergabung bersama Senator Demokrat, Kirsten Gilibrand, serta Senator Joseph Lieberman dari kelompok independen. Mereka menyerukan agar ada tekanan keras terhadap Suriah sehingga "ada transisi demokratis yang merefleksikan keinginan rakyat Suriah."

REUTERS | CA




Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya