Tuntut Reformasi, 1.400 Pengunjuk Rasa Ditahan Polisi Malaysia  

Reporter

Editor

Sabtu, 9 Juli 2011 20:06 WIB

Polisis Malaysia melemparkan gas air mata dalam bentrok unjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia. AP/Vincent Thian

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia menembakkan gas air mata berulang kali dan menahan lebih dari 1.400 orang di ibu kota pada hari Sabtu, 9 Juli 2011, saat ribuan aktivis menggelar protes jalanan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak.

Setidaknya selusin orang terluka dalam demonstrasi untuk reformasi pemilu di pusat kota, Kuala Lumpur. Tidak ada laporan korban luka serius tetapi beberapa analis mengatakan tindakan polisi berlebihan dan mencederai image Najib.

"Kami bukan penjahat, kami hanya meminta pemilihan umum yang bebas dan adil," kata putri pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, Nurul Izzah Anwar, pada wartawan setelah ayahnya jatuh dan terluka dalam sebuah huru-hara ketika dia dan pendukungnya disemprot gas air mata.

"Banyak orang tidak bersalah terluka. Kami mengutuk tindakan kekejaman oleh UMNO dan Barisan Nasional," katanya, merujuk ke partai Najib dan koalisi yang berkuasa.

Protes jalanan jarang terjadi di negara Asia Tenggara, namun investor asing khawatir bahwa setiap gelombang sentimen anti-pemerintah bisa menunda reformasi ekonomi yang penting untuk menarik investasi.

Jika ia berada di bawah tekanan rakyat, Najib dapat mempertimbangkan kembali rencana untuk pemilu yang dipercepat dan menunda reformasi, seperti pemotongan subsidi bahan bakar atau melepas program tindakan afirmatif bagi mayoritas Melayu di negara itu.

Pemilu tidak dilakukan sampai tahun 2013 namun analis mengatakan Najib bisa mencari mandat awal setelah pertumbuhan ekonomi mencatat angka tertinggi dalam 10 tahun pada 2010.

"Dari perspektif Najib, mengadakan pemilu dalam waktu dekat akan menjadi kesalahan karena kerusakan yang telah dilakukan hari ini," kata Bridget Welsh, spesialis Malaysia di Singapore Management University.

"Fakta bahwa kerumunan besar muncul meskipun ada tindakan keras menunjukkan bahwa kemarahan pemilih dalam, dan ini akan mendorong banyak orang yang berada di tengah ke arah oposisi."

Reuters melihat gas air mata disemprotkan berulang kali ke kelompok pengunjuk rasa di pusat kota Kuala Lumpur saat orang banyak meneriakkan "Hidup Rakyat" dan "Reformasi, reformasi," kata Melayu untuk reformasi.

Beberapa orang terlihat berdarah setelah gas air mata ditembakkan, tapi polisi tidak memberikan rincian korban luka. Massa di sekitar stasiun bus utama di kota itu juga disemprot dengan meriam air.

Inspektur jenderal polisi Malaysia, Ismail Omar, mengatakan 1.401 orang ditahan, tetapi banyak yang akan dibebaskan setelah diinterogasi. Setidaknya tiga pemimpin oposisi senior di antara mereka yang ditahan, kata pejabat lainnya.

"Kami telah menetapkan bahwa kami ingin pemilu yang bebas dan adil," kata Chan Mei Yin, seorang akuntan berusia 32 tahun yang bergabung dengan aksi protes.

"Polisi hanya menunjukkan bahwa mereka brutal terhadap warga Malaysia. Saya tidak akan memilih pemerintahan ini," tambahnya.

REUTERS | ERWIN Z

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya