Turki Akui Pemberontak Sebagai Wakil Sah Rakyat Libya

Reporter

Editor

Senin, 4 Juli 2011 11:04 WIB

Ahmet Davutoglu (tengah). AP/Selcan Hacaoglu

TEMPO Interaktif, Ankara - Turki mengakui kelompok pemberontak sebagai perwakilan sah rakyat Libya. Dalam pernyataannya Ahad kemarin, 3 Juli 2011, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan Ankara mengakui Transitional National Council pemberontak sebagai perwakilan sah rakyat Libya. Pernyataan ini disampaikan oleh Davutoglu saat berkunjung ke kota timur Libya, Benghazi. Kota ini merupakan benteng pertahanan pemberontak yang melawan Muammar Qadhafi sejak Februari lalu.

Selain mengakui pemberontak, Davutoglu juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Turki akan memberikan bantuan kepada TNC sebesar US$ 200 juta untuk menambah bantuan sebelumnya sebesar US$ 100 juta, yang diumumkan Juni lalu.

Sementara itu, kepala pemberontak, Mustafa Abdel Jalil, mengatakan gerakan oposisi ingin membiarkan Qadhafi tetap di Libya jika dia mundur dan menyetujui pengawasan internasional terhadap gerakannya. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Jalil menyatakan tawaran kepada Qadhafi itu agar dibuat melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa pada sebulan yang lalu. Tapi, hingga kini belum ditanggapi. Qadhafi sendiri berjanji untuk tetap memerangi pemberontak hingga akhir.

VOA | SUNARIAH

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya