Soal Bom Bali, Intelijen Inggris Sudah Tahu Sebulan Sebelumnya

Reporter

Editor

Rabu, 10 Desember 2003 17:32 WIB

TEMPO Interaktif, London, AFP:Agen intelijen domestik Inggris MI5, dituduh bersalah karena melakukan kesalahan penilaian yang fatal terkait dengan serangan teror bom di Kuta, Bali 12 Oktober lalu. Laporan komite keamanan dan intelijen parlemen Inggris, Rabu (11/12) menyatakan M15 lalai meningkatkan status penilaian mereka atas ancaman teroris terhadap kepentingan Amerika dan Inggris. Informasi akan adanya serangan teroris atas aset Inggris dan AS tersebut sudah diterima intelijen sebulan sebelum bom dashyat yang menewaskan sedikitnya 190 orang, meledak di Bali. Akibat kesalahan penilaian itu, peringatan perjalanan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Inggris, bahkan tidak diperbarui dan “tidak mencerminkan secara akurat bahaya dari ancaman itu” untuk wisatawan Inggris. Sekitar 26 warga Inggris akhirnya menjadi korban bom Bali. Ketua komite itu Ann Taylor --seorang anggota parlemen dari Partai Buruh—menjelaskan bahwa "komite tidak menghasilkan kesimpulan adanya kelalaian penilaian dari intelijen itu.” Kesimpulan komite ini juga menegaskan bahwa tidak ada laporan intelijen Inggris maupun negara lainnya, yang sanggup mencegah terjadinya serangan teroris itu. Meski menerima informasi tentang kemungkinan serangan teroris di Indonesia, pada 9 Oktober –tiga hari sebelum bom Bali meledak-- dinas intelijen M15 menampik rencana memperbarui penilaian atas situasi keamanan di wilayah itu. “Ancaman itu berkaitan dengan turis asing di Indonesia. Kita tahu konsentrasi turis terbesar di sana adalah di Bali dan turis berkumpul dalam jumlah besar di nightclub yang jumlahnya terbatas,” demikian laporan komite parlemen Inggris. “Fakta ini seharusnya dikenali oleh aparat keamanan kita, sebagai target potensial teroris. Ini kesalahan penilaian yang amat serius yang menandakan pelayanan keamanan tidak berjalan baik. Ini buruk karena meningkatkan skala ancaman itu sendiri,” lanjut komite itu. Menanggapi temuan parlemen, Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw menjelaskan bahwa MI5 sudah meninjau kembali sistem deteksi dini terhadap ancaman yang mereka miliki. “Pelajaran tragis dari Bali, memberitahu kita bahwa warga Inggris adalah target serangan teroris dimanapun di dunia ini,” kata Straw lagi. “Pesan dari kejadian ini adalah pemerintah harus semakin waspada untuk kemungkinan tragedi serupa di masa depan,” katanya. Sanak keluarga dari korban bom Bali di Inggris, mengaku shock mendengar temuan parlemen. Tobias Ellwood, yang kehilangan saudaranya Jon (39 tahun), mengaku: "Keluarga kami masih harus belajar menerima ini sebagai kenyataan, Namun, kami sangat marah begitu tahu status keamanan tidak ditingkatkan sebagaimana seharusnya dilakukan.” "Kami sadar, intelijen kita tidak bisa mencegah bom itu meledak. Tapi jika mereka memperingatkan kami, saudara saya mungkin hari ini masih hidup. Karena dia mungkin akan batal berangkat ke Bali,” katanya lagi. (Wahyu Dhyatmika --- TNR)

Berita terkait

PSG Disingkirkan Borussia Dortmund di Semifinal Liga Champions, Luis Enrique Lakukan Hal yang Tak Biasa Seusai Laga

8 menit lalu

PSG Disingkirkan Borussia Dortmund di Semifinal Liga Champions, Luis Enrique Lakukan Hal yang Tak Biasa Seusai Laga

Paris Saint-Germain (PSG) gagal lolos ke final Liga Champions 2023/2024 setelah kalah agregat 0-2 dari Borussia Dortmund. Apa kata Luis Enrique?

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

17 menit lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

26 menit lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin

27 menit lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin

Pemain Timnas U-23 Indonesia harus menghadapi tantangan cuaca dingin di Prancis sebelum melawan Guinea di playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG

35 menit lalu

Begini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG

Borussia Dortmund menyingkirkan PSG di babak semifinal Liga Champions. Klub Liga Jerman ini lolos ke final dengan mengantongi agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN

36 menit lalu

Menteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN

Komisi Informasi Pusat mengabulkan sebagian gugatan JATAM Kaltim soal keterbukan informasi proyek air dan sponge city di IKN.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

40 menit lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

47 menit lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

1 jam lalu

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024. Mereka menang 1-0 di markas PSG, Rabu dinihari, 8 Mei 2024, dan melaju dengan agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

2 jam lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya