TEMPO Interaktif, Moskow: Sasaran aksi bom bunuh diri yang terjadi Selasa (9/12) di Moskow, Rusia, kemungkinan diarahkan pada gedung parlemen. Demikian dikatakan Mayor Yury Luzhkov yang dikutip AFP, Rabu (10/9). Dua hari sebelum kejadian, kubu Vladimir Putin menguasai gedung parlemen dengan memenangkan pemilihan legislatif.Beberapa saat setelah ledakan, dalam pidatonya di Kremlin beberapa saat setelah sekitar pukul 10.50 waktu setempat, Putin mengutuk aksi terorisme ini. Menurutnya Rusia akan terus memerangi aksi teror, "Termasuk hari ini." Kecaman juga datang dari Pemerintah Amerika Serikat, Israel, Dewan Eropa dan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan.Aksi ini diduga dilakukan oleh seorang wanita di tembok Kremlin dekat dengan gedung parlemen. Kejadian berlangsung pada pukul 00.50 waktu setempat. Polisi Moskow mengatakan bahwa aksi ini juga mengakibatkan sedikitnya 14 orang terluka, lima diantaranya luka parah. Beberapa merupakan mahasiswa Universitas Moskow.Menurutnya wanita ini mengenakan bom yang terikat dalam tubuhnya dengan bahan peledak. Kepala tersangka terdampar dan ditemukan di trotoar Jalan Mokhovaya, Moskow, yang ada di seberang Kremlin. Namun pernyataan ini dibantah oleh Mayor Yury Luzhkov. Luzhkov mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri ini adalah dua orang dan ditujukan ke gedung parlemen. "Kami sudah mempunyai gambaran yang akurat mengenai aksi teroris ini," katanya. Menurutnya, kejadian ini terekam dalam kamera.Kedua wanita ini menanyakan arah menuju Duma State, gedung parlemen rendah. Namun, wanita yang diperkirakan berusia 20-25 serta 40 tahun ini kebingungan. ?Wanita itu, kelihatannya, sama sekali tidak tahu Moskow. Wanita yang muda meledak bersama bom yang dibawa di tasnya,,? katanya Yury.Luzhkov mengatakan, kejadian ini mirip dengan aksi bunuh diri pada Juli lalu. Bom diledakan pada saat konser musik terbuka sehingga menewaskan 14 orang dan lebih dari 50 orang terluka.Yandi M.R. - Tempo News Room