Assange Didakwa Lakukan Pemerkosaan dan Pelecehan Seksual  

Reporter

Editor

Sabtu, 18 Juni 2011 04:08 WIB

Julian Assange. AP /Seamus Murphy/VII Photo Agency

TEMPO Interaktif, Swedia -Rekaman video tentang keseharian Julian Assange, pendiri WikiLeaks, selama dikenai tahanan rumah di Ellingham Hall, dekat Kota Bungay, Swedia, kemarin menarik simpati banyak orang.

Enam bulan sebagai tahanan rumah, wajah pria berusia 39 tahun itu tampak murung. Wajah klimisnya dipenuhi kumis dan jambang yang dibiarkan tak terawat. Rambutnya pun tak tertata rapi dan memanjang menyentuh kerah bajunya. Namun bukan perubahan fisik yang paling mengganggu para pendukungnya sampai-sampai kemarin berkampanye menentang perlakuan berlebihan terhadap Assange, melainkan sistem keamanan yang diberlakukan penegak hukum Swedia dianggap berlebihan.

Seperti ditunjukkan dalam video yang dirilis untuk memperingati enam bulan masa penahanan Assange, sebuah benda pendeteksi dililitkan di pergelangan kaki Assange dan alat itu terhubung dengan alat pemantau. Selama alat itu terpasang di kaki Assange, selama itu pula ia diharuskan memberitahukan keberadaannya di dalam rumah setiap hari.

Di luar rumah, tiga kamera monitor dipasang untuk memantau sekeliling rumah. Tidak ada yang tahu siapa pemasang kamera pemantau. Dua polisi yang berjaga di sekitar rumah itu membantah jika dikatakan telah memasang kamera tersebut.

Pemilik rumah, Vaughan Smith, malah bertanya kenapa kamera-kamera itu berada di halaman rumahnya. Yang ia tahu, kamera itu sudah berada di sana sejak tiga bulan lalu.

Rekan kerja Assange di WikiLeaks, Sarah Harrison, terkejut saat mengetahui sistem pengamanan Swedia. "Saya warga Inggris dan selalu bangga terhadap sistem hukum kami, tapi yang ini jelas salah," ujarnya. "Ia bahkan belum didakwa, tapi dia sudah diberlakukan seperti hewan dalam kurungan."

Assange didakwa melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap beberapa perempuan warga Swedia. Tuduhan itu muncul setelah Amerika Serikat melakukan investigasi tentang bocornya sejumlah dokumen rahasia oleh WikiLeaks. Permintaan ekstradisi oleh pemerintah Swedia dikabulkan oleh pengadilan Inggris. Assange pun dibawa ke Swedia dan dikenai status tahanan rumah.

Menurut mantan pengacara Assange, Mark Stephens, penahanan terhadap Assange terlalu berlebihan.

Menolak ekstradisi tersebut, Assange melakukan perlawanan dengan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Swedia. Sidangnya akan digelar pada 12 Juli mendatang. Ia yakin akan memenangi perkara ini dengan memberi alasan diplomatis, "Ada banyak pemain dalam situasi Swedia saat ini."

DAILYMAIL | BBC | MARIA RITA

Berita terkait

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

9 April 2019

35 Kota Swedia Bersedia Terima Kembali 230 Eks ISIS dan Keluarga

Swedia akan menerima sekitar 150 eks militan ISIS dan istri mereka, bersama 80 anak-anak setelah ISIS tumbang di Baghouz, Suriah.

Baca Selengkapnya

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

19 Juli 2017

Hilang pada 1945, Pasangan Ini Ditemukan 75 Tahun Kemudian

Jenazah pasangan suami istri yang hilang di Pegunungan Alpen sejak 75 tahun lalu, ditemukan terdampar di kawasan gletser di Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

22 Mei 2017

Warga Swedia Liburan ke Luar Negeri Dua Kali Setahun

Indonesia belum banyak dikenal warga Swedia.

Baca Selengkapnya

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

21 Mei 2017

Tiba di Indonesia Raja Swedia Tenteng Koper Sendiri

Ke Indonesia menggunakan pesawat komersial, Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia akan ke Bandung naik kereta api dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2017

Raja Swedia Penasaran dengan Keberagaman Budaya Indonesia

Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Indonesia 21-24 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia  

21 Mei 2017

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia  

Mengunjungi Royal Palace, Istana Kerajaan Swedia tempat berkantornya Raja Carl XVI Gustaf yang akan berkunjung ke Indonesia besok.

Baca Selengkapnya

Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor

21 Mei 2017

Raja dan Ratu Swedia Kunjungi Pusat Penelitian di Bogor

Pimpinan monarki Swedia, Raja Carl XV Gustaf dan Ratu Silvia, rencananya akan tiba di Indonesia besok atau Senin, 22 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini

18 Mei 2017

Berkunjung ke Indonesia, Raja Swedia Bahas Kerjasama 4 Sektor Ini

Bagas Hapsoro mengatakan salah satu kerja sama yang akan dijalin dalam kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf terkait bidang riset dan teknologi.

Baca Selengkapnya

Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia

5 Mei 2017

Qatar Meresmikan Masjid Terbesar di Skandinavia

Masjid ini sanggup menampung 2.000 jamaah.

Baca Selengkapnya

Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris

8 April 2017

Swedia Tahan Sopir Truk, Diduga Teroris

Pihak berwajib juga menahan pria kedua lantaran memiliki kaitan dengan tersangka.

Baca Selengkapnya