TEMPO Interaktif, Amman - Markas kantor berita AFP di ibu kota Yordania, Amman, Rabu 15 Juni 2011 kemarin diserang. Penyerang yang berjumlah 10 orang masuk ke dalam kantor dan merusak furniture yang ada di dalam ruangan. Serangan ini terjadi dua hari setelah AFP, bersama beberapa media asing, melaporkan iring-iringan kendaraan Raja Abdullah II dilempari batu.
"Sepuluh orang bersenjata tongkat masuk ke dalam kantor dan merusak semua yang mereka lalui, furniture dan peralatan," kata jurnalis AFP Kamal Taha. Saat kejadian, Taha sendirian di dalam kantor. Taha bercerita bahwa dia menyelamatkan diri dari pintu belakang, sebelum akhirnya tetangga memanggil polisi. Sayangnya, ketika para polisi tiba di tempat kejadian, para penyerang sudah kabur.
Serangan terjadi hanya beberapa jam setelah kepala biro AFP, Randa Habib, menerima ancaman lewat telepon yang mengatakan, "Saya akan membuatmu membayar mahal" dan menuduhnya merusak keamanan Yordania. Perdana Menteri Yordania, Maaruf Bakhit, menelepon Habib untuk 'memeriksa keadaan.' "Saya lega tidak ada wartawan yang terluka. Aksi ini tidak bisa diterima," kata Bakhit. Dia menambahkan akan berdiskusi dengan menteri dalam negeri untuk membahas masalah ini.
Sebuah mobil polisi yang parkir di luar kantor kantor berita Al-Jazeera, beberapa meter dari kantor AFP, tampaknya tidak memperhatikan serangan ini. Polisi melindungi Al-Jazeera sejak kantor berita yang berpusat di Qatar ini menerima ancaman pertengahan Maret lalu. Pada Senin lalu, AFP, mengutip keterangan petugas keamanan, melaporkan bahwa bagian (belakang) iring-iringan kendaraan Raja Abdullah diserang dengan batu dan botol kosong oleh sekelompok orang setelah kendaraan raja masuk Tafileh. Esok harinya, sekitar 300 warga Yordania berdemonstrasi di luar kantor AFP. Mereka menuntut biro AFP ditutup dan mengusir Randa Habib.
STRAITS TIMES | SUNARIAH
Berita terkait
Raja Abdullah dan Pangeran Hamzah Tampil Bersama Sejak Keretakan Hubungan
12 April 2021
Raja Abdullah dan saudara tirinya, Pangeran Hamzah, tampil di depan publik bersama untuk pertama kali sejak keretakan hubungan mereka.
Baca SelengkapnyaPangeran Hamzah dari Yordania Teken Surat Kesetiaan Pada Raja
6 April 2021
Mantan putra mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, menandatangani surat pernyataan kesetiaan pada Raja Abdullah II
Baca SelengkapnyaPria Ini Menceraikan Istrinya Gara-gara Memotret Hidangan Makan
1 Mei 2017
Situasi ini membuat suaminya naik pitam dan meminta istrinya agar tidak mengambil gambar.
Baca SelengkapnyaYordania Gantung 15 Tahanan, Sebagian Teroris
5 Maret 2017
Yordania untuk pertama kali sejak 2006 menghukum gantung 15 tahanan, sebagian di antaranya teroris.
Baca SelengkapnyaDonald Trump - Raja Yordania Bertemu, Ini yang Dibahas
3 Februari 2017
Presiden AS, Donald Trump dan Raja Yordania, Abdullah sepakat mewujudkan perdamaian abadi antara Palestina dan Israel.
Baca SelengkapnyaSepakat Impor Gas Alam Israel, Rakyat Yordania Unjuk Rasa
1 Oktober 2016
"Uang di dompet rakyat Yordania tidak untuk kaum Zionis," bunyi spanduk pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaSetelah Sidang, Penulis Tewas Ditembak di Depan Pengadilan
26 September 2016
Penulis terkemuka Yordania, Nahed Hattar, ditembak di depan pengadilan yang menyidangkan dirinya dengan tuduhan penistaan agama.
Baca SelengkapnyaRaja Yordania Ucapkan Selamat Idul Fitri Lewat Facebook
6 Juli 2016
Raja Abdullah dari Yordania mengucapkan selamat kepada negara-negara yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah melalui Facebook.
Baca SelengkapnyaSetelah Rusia, Yordania Ajak AS Kerja Sama Dirikan Nuklir
5 Juli 2016
Amerika Serikat berkeras bahwa Yordania tidak membutuhkan nuklir.
Baca SelengkapnyaSenjata CIA dan Saudi untuk Suriah Dijual Intelijen Yordania
27 Juni 2016
Senjata yang dikirim CIA dan Arab Saudi untuk pemberontak
Suriah dicuri dan dijual oleh intelijen Yordania di pasar
gelap.