TEMPO Interaktif, Phoenix - Lebih dari 2.500 petugas pemadam kebakaran dari pelbagai wilayah Amerika Serikat dikerahkan untuk menghentikan kebakaran hutan yang kian meluas di Negara Bagian Arizona. Sebanyak 211 kendaraan, 17 buldoser, 16 truk tangki air, 14 helikopter, dan satu pesawat pemadam DC-10 telah dikerahkan. Namun, api terus menjalar hebat hingga kemarin.
"Api seperti mengejar kami," kata Kepala Operasi Tim Manajemen Bencana, Jerome MacDonald. Api berkobar cepat hingga membakar 111.369 hektare lahan. "Saban harinya ada 2.589 sampai 5.179 hektare lahan yang terbakar," tutur Komandan Tim Pemadam, Clay Templin.
Kubangan api telah mengepung Kota Eagar dan Springerville. Tercatat ada 50 rumah hangus terbakar di Arizona Barat, termasuk 22 di Greer. Lebih dari 10 ribu jiwa telah diungsikan. Ross Ashcroft, 77 tahun, dan sejumlah penduduk Pegunungan Putih termasuk yang diungsikan dari rumahnya di Eagar. "Suatu saat kami kembali, semuanya sudah gosong," ujarnya.
Selain api terus merembet, warga juga diungsikan lantaran kabut asap tebal. "Kami berpotensi mengalami problem kesehatan," kata Direktur Komunikasi Departemen Lingkungan Arizona, Mark Schaffer. Dia menambahkan, debu telah mencapai 1.200 miligram per meter kubik--melebihi ambang batas kewajaran, yakni 30 miligram per meter kubik.
Kebakaran di Arizona ini menyebabkan asap menyebar di sejumlah negara bagian, seperti New Mexico, Iowa, Nebraska, Kansas, dan Colorado. Angin kencang telah menyebabkan kobaran api meluas sampai 12,8 kilometer per hari sejak kebakaran terjadi lebih dari sepekan lalu. Petugas menduga penyebabnya adalah api unggun yang tak sempat dipadamkan.
LATIMES | NYTIMES | AP | ANDREE PRIYANTO
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya