Setelah Dibebaskan, Tahanan Jamaah Islamiyah Ditangkap Kembali

Reporter

Editor

Selasa, 9 Desember 2003 15:45 WIB

TEMPO Interaktif, Kualalumpur:Nasharuddin Nasir, warga Malaysia yang diduga terkait dengan jaringan Jamaah Islamiyah, ditangkap kembali sekitar pukul 15.15 waktu setempat, Sabtu (9/11). Nasir dibawa ke kantor polisi Kamunting, dan menjalani masa tahanan berikutnya selama dua tahun. Persetujuan penahanan Nasir ini ditandatangani langsung oleh Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi. Sebelumnya, Nasir, 45 tahun, yang ditahan berdasarkan Undang-undang Kemanan Dalam Negeri (Internal Security Act-ISA), telah dilepaskan dari penjara Kamunting, sekitar pukul 13.31. Menurut pengacaranya, Syaiful Iszham Ramli, seperti dikutip New Straits Times, dasar hukum penahanan kedua ini sama dengan yang pertama, yaitu menggunakan pasal 8 (1) ISA. Saya harus berkonsultasi dulu dengan klien saya, sebelum menentukan langkah hukum berikutnya, kata Syaiful. Nasir ditangkap pada 17 April lalu bersama-sama dengan 14 orang lainnya. Mereka dituduh terlibat dalam organisasi teroris Jamaah Islamiyah. Pada Jumat kemarin, majelis hakim pengadilan tinggi Shah Alam, yang dipimpin oleh Datuk Suriyadi Halim Omar, mengabulkan permintaan pembebasan Nasir, dan memerintahkan pelepasannya. Majelis menilai tidak ada bukti yang memadai berkenaan dengan tuduhan tersebut. Dalam tuduhan pertama itu disebutkan, Nasir bergabung dengan Jamaah Islamiyah, sejak 1996. Kemudian, dia terpilih menjadi kepala distrik organisasi itu pada 1999. Tugasnya mengumpulkan dana dan merekrut angota baru. Pembebasan sesaat Nasir sempat mengundang pujian dari lembaga hak asasi manusia Voice of the Malaysian People. Koordinator organisasi tersebut, Yap Sew Seng, kepada AFP menyatakan, Menyambut baik keputusan pembebasan itu, dan meminta polisi untuk tidak menahan kembali Nasir pasca pelepasan. Namun, pembebasan itu juga mengundang reaksi pemerintah. Salah seorang menteri di kantor perdana menteri, Rais Yatim, menilai dengan adanya keputusan tersebut, ISA perlu lebih diperketat lagi agar kejadian serupa tidak mudah terulang kembali. Menurut dia, selama 60 tahun, keamanan nasional Malaysia dinilai oleh pengadilan sebagai persoalan penilaian subyektif pemerintah. Ini kecenderungan yang berbahaya. Kita harus secepatnya membuat penyesuaian. Dalam masalah keamanan, kita tidak dapat membiarkan kebebasan yang berlebihan, kata dia. Pada kesempatan itu, Rais juga mengatakan, kajian terhadap ISA diharapkan selesai akhir bulan ini. Dengan begitu, usulan perubahannya dapat diajukan kepada parlemen pada masa persidangan Maret mendatang. Kajian ini sendiri terfokus pada kepentingan pemerintah untuk menghindarkan persoalan keamanan nasional dari pengadilan. Selain itu, kebutuhan pemerintah membatasi informasi keamanan yang sensitif untuk dibawa ke pengadilan. Tapi, Rais menjamin, pemerintah tidak akan mengabaikan hak-hak tahanan, misalnya hak untuk mendapatkan bantuan hukum dan akses ke pengadilan. Hingga saat ini, ada 70 orang korban ISA yang mendekam di tahanan Malaysia. (Sapto Pradityo-New Straits Times/AFP/TNR)

Berita terkait

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

48 detik lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

12 menit lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

17 menit lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Bocoran Lengkap Ponsel Sony Xperia 1 VI Muncul dan POCO F6 Pro Pakai Snapdragon 8 Gen 2

18 menit lalu

Bocoran Lengkap Ponsel Sony Xperia 1 VI Muncul dan POCO F6 Pro Pakai Snapdragon 8 Gen 2

Dapur pacu ponsel Sony Xperia 1 VI akan mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024 Minggu 5 Mei: Jakarta Lavani Allo Bank Bangkit, Kalahkan Bhayangkara Presisi 3-0

23 menit lalu

Hasil Proliga 2024 Minggu 5 Mei: Jakarta Lavani Allo Bank Bangkit, Kalahkan Bhayangkara Presisi 3-0

Tim bola voli putra Jakarta LaVani Allo Bank Electric mengalahkan Jakarta Bhayangkara Presisi 3-0 pada pekan kedua Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

36 menit lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

47 menit lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

58 menit lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

1 jam lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya