TEMPO Interaktif, Sydney:Kepolisian Australia sedang menyelidiki apakah terdapat hubungan antara pemboman di Bali 12 Oktober lalu dengan dua ledakan yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (5/12) malam. Menteri Kehakiman Australia, Chris Ellison, Jumat (6/12), seperti diberitakan dalam situs Herald Sun, meyakini bahwa tidak ada satu orang pun warga Australia yang menjadi korban dalam ledakan pada malam takbir itu. “Dua pemboman malam itu di Sulawesi menjadi perhatian kita,” kata Ellison, ”Kami mengetahui bahwa tiga orang telah menjadi korban tewas dalam dua ledakan di gerai McDonald’s dan showroom mobil. Kami tidak memilki indikasi bahwa ada warga Australia yang menjadi korban.” Ellison mengatakan bahwa kepolisian Australia (AFP) sedang melakukan investigasi apakah dua bom yang terakhir itu berhubungan dengan kelompok teroris Jamaah Islamiyah, yang telah terbukti terlibat dalam pemboman di Bali. “Pertanyaan apakah ada hubungannya dengan kelompok Islam fundamental tertentu, belum ada kepastiannya,” kata dia,” Tetapi tentu saja AFP memberikan perhatiannya apakah ada hubungan antara kedua bom itu dengan yang meledak di Bali.” Ellison juga mengatakan bahwa AFP telah menawarkan bantuan kepada kepolisan Indonesia. “Kita telah tawarkan, tetapi jawaban tetap berada di pihak kepolisan Indonesia. Karena ini adalah memang berada dalam kewenangan mereka,” kata Ellison. Dia menyatakan bahwa ledakan itu telah mempertegas akan adanya ancaman terorisme. Seperti diketahui, dalam ledakan bom di Legian, Kuta, Bali (12/10), korban tewas hampir 200 orang, sebagian besar adalah turis dari mancanegara. Berdasarkan konfirmasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Australia, 34 warganya tewas akibat ledakan bom itu. Angka itu masih ditambah dengan 55 warganya yang lain yang belum juga diketahui keberadaannya, dan diduga ikut tewas. Kejadian itu tidak pelak menimbulkan kedukaan yang mendalam di negeri kangguru itu. (Wuragil-Tempo News Room)
Berita terkait
Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera
47 detik lalu
Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera
Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan