Husni Mubarak Terancam Hukuman Mati  

Reporter

Editor

Rabu, 25 Mei 2011 11:44 WIB

Husni Mubarak. AP/Charles Dharapak
TEMPO Interaktif, Kairo - Mantan Presiden Mesir Husni Mubarak terancam hukuman mati jika terbukti bersalah memerintahkan pembunuhan terhadap pendemo pada aksi massa besar-besaran Februari lalu. Jaksa penuntut umum mengumumkan tuntutan itu pada Selasa kemarin di pengadilan.


Mubarak didakwa memberikan persetujuan atas rencana pembunuhan demonstran yang melakukan aksi protes di Tahrir Square pada 25 Januari lalu. Menurut juru bicara penuntut Adel Saeed, Mubarak memerintahkan polisi menggunakan senjata api untuk menembak pendemo.

Mubarak dipaksa lengser dari jabatan presiden pada Februari lalu setelah aksi besar-besaran di Tahrir Square. Kekuasaan Mesir diserahkan kepada Dewan Militer hingga pemilihan umum berhasil diselenggarakan.

Saat ini Mubarak dirawat di rumah sakit militer Kairo sejak pertengahan April lalu karena sakit jantung dan mengalami tekanan darah tinggi. Namun, menurut analis hukum Aly Hassan, pengadilan Mesir dapat terus memproses kasus meskipun terdakwa dalam kondisi sakit.

"Pada kasus sebelumnya, terdakwa hadir di pengadilan dengan peralatan medis. Masalah kesehatan Mubarak sekarang ini tidak membuatnya lumpuh," kata Hassan, seperti yang dilansir CNN, Selasa 24 Mei 2011.

Selain Mubarak, kedua anaknya, Gamal dan Alaa, juga diseret ke pengadilan. Mereka menggunakan jabatan mereka untuk mendapatkan empat rumah peristirahatan di Kota Sharm el-Sheikh dengan menggunakan nama palsu. Mereka juga dituntut karena memberikan izin pada pebisnis Hussein Salem untuk mendapatkan lahan luas secara ilegal di Sharm el-Sheikh.

CNN/ AQIDA SWAMURTI

Berita terkait

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

12 Mei 2023

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

Para mahasiswa pada aksi unjuk rasa Mei 1998 menyuarakan 6 tuntutan dalam reformasi. Apakah hari ini sudah selesai?

Baca Selengkapnya

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

8 April 2023

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

Presiden Saied menolak pemaksaan lebih jauh dari IMF karena bisa mengarah pada kemiskinan yang lebih lanjut di Tunisia.

Baca Selengkapnya

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

14 Desember 2022

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

Setidaknya tujuh orang tewas dalam unjuk rasa di Peru akhir pekan lalu saat aksi protes berubah menjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

5 Agustus 2021

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

Menteri Luar Negeri RI secara terbuka menyebut isu Myanmar menjadi masalah yang paling banyak di bahas di pertemuan AMM

Baca Selengkapnya

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

18 Mei 2020

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

PM Netanyahu dan rival politik Benny Gantz membentuk koalisi pemerintahan baru bersatu untuk mengakhiri konflik politik berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

13 Agustus 2018

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

Risiko sistemik dikhawatirkan akan mengakibatkan krisis Turki mempengaruhi IHSG.

Baca Selengkapnya

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

25 Maret 2018

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

Perludem pun menilai sistem politik yang ada di Indonesia tak ramah bagi anak muda sehingga mereka sulit terjun di dunia politik.

Baca Selengkapnya

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

23 Mei 2017

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

Presiden Jokowi mengatakan, 6-8 bulan ini, energi dihabiskan untuk banyak hal tidak berguna, saling hujat, berdebat, dan membuat suhu politik memanas.

Baca Selengkapnya

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

8 Februari 2017

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

SBY mengatakan pemerintah harus berhati-hati jika negara hanya menekankan aspek stabilitas politik.

Baca Selengkapnya

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

2 Februari 2017

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

Pertarungan Joko Widodo adalah kepada siapa saja yang berdiri di seberang kepentingan negara dan bangsa.

Baca Selengkapnya