Mubarak didakwa memberikan persetujuan atas rencana pembunuhan demonstran yang melakukan aksi protes di Tahrir Square pada 25 Januari lalu. Menurut juru bicara penuntut Adel Saeed, Mubarak memerintahkan polisi menggunakan senjata api untuk menembak pendemo.
Mubarak dipaksa lengser dari jabatan presiden pada Februari lalu setelah aksi besar-besaran di Tahrir Square. Kekuasaan Mesir diserahkan kepada Dewan Militer hingga pemilihan umum berhasil diselenggarakan.
Saat ini Mubarak dirawat di rumah sakit militer Kairo sejak pertengahan April lalu karena sakit jantung dan mengalami tekanan darah tinggi. Namun, menurut analis hukum Aly Hassan, pengadilan Mesir dapat terus memproses kasus meskipun terdakwa dalam kondisi sakit.
"Pada kasus sebelumnya, terdakwa hadir di pengadilan dengan peralatan medis. Masalah kesehatan Mubarak sekarang ini tidak membuatnya lumpuh," kata Hassan, seperti yang dilansir CNN, Selasa 24 Mei 2011.
Selain Mubarak, kedua anaknya, Gamal dan Alaa, juga diseret ke pengadilan. Mereka menggunakan jabatan mereka untuk mendapatkan empat rumah peristirahatan di Kota Sharm el-Sheikh dengan menggunakan nama palsu. Mereka juga dituntut karena memberikan izin pada pebisnis Hussein Salem untuk mendapatkan lahan luas secara ilegal di Sharm el-Sheikh.
CNN/ AQIDA SWAMURTI
Berita terkait
6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?
12 Mei 2023
Para mahasiswa pada aksi unjuk rasa Mei 1998 menyuarakan 6 tuntutan dalam reformasi. Apakah hari ini sudah selesai?
Baca SelengkapnyaKesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual
8 April 2023
Presiden Saied menolak pemaksaan lebih jauh dari IMF karena bisa mengarah pada kemiskinan yang lebih lanjut di Tunisia.
Baca SelengkapnyaPeru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan
14 Desember 2022
Setidaknya tujuh orang tewas dalam unjuk rasa di Peru akhir pekan lalu saat aksi protes berubah menjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaKrisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM
5 Agustus 2021
Menteri Luar Negeri RI secara terbuka menyebut isu Myanmar menjadi masalah yang paling banyak di bahas di pertemuan AMM
Baca SelengkapnyaNetanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel
18 Mei 2020
PM Netanyahu dan rival politik Benny Gantz membentuk koalisi pemerintahan baru bersatu untuk mengakhiri konflik politik berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaKrisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?
13 Agustus 2018
Risiko sistemik dikhawatirkan akan mengakibatkan krisis Turki mempengaruhi IHSG.
Baca SelengkapnyaPerludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik
25 Maret 2018
Perludem pun menilai sistem politik yang ada di Indonesia tak ramah bagi anak muda sehingga mereka sulit terjun di dunia politik.
Baca SelengkapnyaJokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna
23 Mei 2017
Presiden Jokowi mengatakan, 6-8 bulan ini, energi dihabiskan untuk banyak hal tidak berguna, saling hujat, berdebat, dan membuat suhu politik memanas.
Baca SelengkapnyaSBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati
8 Februari 2017
SBY mengatakan pemerintah harus berhati-hati jika negara hanya menekankan aspek stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaAnalis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini
2 Februari 2017
Pertarungan Joko Widodo adalah kepada siapa saja yang berdiri di seberang kepentingan negara dan bangsa.
Baca Selengkapnya