TEMPO Interaktif, Rangoon - Pemerintah Myanmar mengumumkan akan memberikan grasi kepada tahanan. Program yang sudah lama diharapkan ini diumumkan Senin kemarin, 16 Mei 2011, oleh Presiden Myanmar Thein Sein. Tapi, seperti dilaporkan pada Selasa, 17 Mei 2011, cakupan dan juga waktu minimum untuk memperoleh grasi belum diketahui.
Dalam siaran televisi dan radio, disebutkan Presiden Thein Sein membuat tanda akan memberikan "amnesti umum" untuk kasus-kasus kemanusiaan yang vonisnya hukuman mati menjadi penjara seumur hidup, dan mengurangi satu tahun hukuman penjara. Tapi, pengumuman itu tidak menyebutkan berapa banyak tahanan yang beruntung terkena aturan baru itu atau apakah tahanan politik yang jumlahnya lebih dari 2.000 orang akan dibebaskan serta belum diketahui kapan aturan ini mulai efektif berlaku.
Kendati belum diputuskan, rencana ini dikritik juru bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrat, Nyan Win. Dia mengatakan aturan baru ini tampaknya tidak menguntungkan tahanan politik karena mereka umumnya menjalani hukuman lama di penjara. "Saya rasa perintah amnesti ini bukan ditujukan untuk tahanan politik," kata Nyan Win.
Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia yang berbasis di New York, Amerika Serikat, dalam pernyataannya mengatakan, "Untuk 2.100 tahanan politik yang hukumannya mencapai 65 tahun penjara, pengurangan hanya satu tahun adalah lelucon yang sakit. Ini adalah respons menyedihkan bagi tuntutan internasional untuk segera melepaskan semua tahanan politik."
STRAITS TIMES | AP | SUNARIAH
Berita terkait
Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika
9 April 2019
Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma
8 September 2018
Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar
Baca Selengkapnya16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma
2 April 2013
Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.
Baca SelengkapnyaPMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya
3 Desember 2012
Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas
17 September 2012
Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.
Baca SelengkapnyaEra Sensor Media di Burma Berakhir
20 Agustus 2012
Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?
Baca SelengkapnyaBantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar
18 Agustus 2012
PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.
Baca SelengkapnyaMenlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya
18 Agustus 2012
Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaAsean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya
18 Agustus 2012
Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.
Baca SelengkapnyaKTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya
29 Juli 2012
Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.
Baca Selengkapnya