TEMPO Interaktif, Bagdad:Divisi Angkatan Udara ke-101 Tentara US telah mengirimkan 20 pasukannya ke Walter Reed Army Medical Center di Washington, DC, untuk menjalani perawatan yang diakibatkan penyakit kulit yang ditularkan agas (nyamuk kecil), demikian kata sebuah sumber militer. Sementara 10 hingga 20 tentara dari Divisi Angkatan Udara ke-101 yang berada di Mosul, wilayah utara Irak, di bawah pengawasan karena penyakit yang disebut leishmaniasis, kata Mayor Trey Cate, seorang juru bicara militer."Beberapa kasus di Angkatan ke-101 tidak mencerminkan masalah dalam pasukan pertempuran," kata Cate kepada Associated Press."Kami sangat memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan tentara. Oleh sebab itu kami telah mengungsikan mereka ke pusat kesehatan yang bersih dari penyakit dan dirawat oleh para ahli," katanya.Cate mengatakan militer AS mengambil tindakan sebelum penyakit menyebar ke pasukan lain dengan memberikan memberikan obat penolak serangga kepada para pasukan dan memakaikan permethrin.Leishmaniasis lebih umum terjadi di kalangan daerah pedalaman dibanding daerah perkotaan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta, Georgia. 150 pasukan AS yang diterjunkan ke Irak telah didiagnosa terhadap leishmaniasis dan beberapa penyakit yang masa inkubasinya bisa beberapa bulan, menurut USA Today dan The New York Times.Penyakit ini dikenal sebagai "Baghdad Boil" di kalangan pasukan AS di Irak dan dapat meninggalkan noda di kulit untuk beberapa bulan. AP/Maria Ulfah - Tempo News Room
Berita terkait
Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya
9 menit lalu
Pramugari Sarankan Tidak Memilih Koper Hard Case untuk Bagasi dan Lima Tips Packing Lainnya
Wisatawan banyak yang lebih suka packing dengan koper hard case karena dikira lebih kuat, nyatanya tidak.
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
18 menit lalu
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.