Kejaksaan Perintahkan Mubarak Dirawat di Rumah Sakit Tahanan  

Reporter

Editor

Senin, 25 April 2011 11:19 WIB

Husni Mubarak
TEMPO Interaktif, Kairo - Kejaksaan Mesir, Ahad (24/4) waktu setempat, memerintahkan agar bekas Presiden, Husni Mubarak, dipindahkan ke rumah sakit tahanan di Kairo, setelah dokter menyatakan tertuduh korupsi itu sanggup melakukan perjalanan.

Namun demikian, pemindahan tersebut tak bisa dilaksanakan segera, membutuhkan waktu sedikitnya satu bulan untuk mempersiapkan perlengkapan medis di dalam tahanan.

Saat ini, Mubarak menjalani hukuman tahanan rumah di tempat peristirahatannya di resor Sharm el-Seikh, Laut Merah, setelah ditumbangkan gerakan rakyat untuk mengakhiri kekuasaannya selama 30 tahun. Semasa menjabat, dia dituduh telah menyalahgunakan kekuasaan, korupsi, dan bertanggung jawab atas kematian sejumlah demonstran.

Untuk menjalani perawatan kesehatan, kejaksaan meminta Mubarak dipindahkan ke rumah sakit militer sebelum dibawa ke tahanan, namun dia tak bersedia bahkan, menurut sumber-sumber kesehatan di sana, pekan lalu Mubarak tak mau makan atau mendapatkan perawatan dari tim kesehatan militer di Sharm.

"Kejaksaan memerintahkan Menteri Dalam Negeri memindahkan bekas Presiden Husni Mubarak ke Rumah Sakit Mazra'a di Lembaga Pemasyarakatan Torah (Kairo), namun sekali lagi, jika rumah sakit siap menerimanya," demikian pernyataan Jaksa Agung Abdel Hamid Mahmoud.

Kejaksaan mengatakan Mubarak seharusnya dipindahkan ke rumah sakit militer dekat Kairo, sementara menteri dalam negeri mengawasi persiapan di rumah sakit tahanan di Torah. Namun, tak disebutkan kapan perpindahan itu dilakukan.

"Sekarang menteri dalam negeri akan mengambil langkah segera untuk keamanan pemindahan Mubarak ke rumah sakit militer di Kairo yang dikenal sebagai International Medical Centre," kata seorang sumber militer.

Sumber lain mengatakan seperti dikutip kantor berita MENA, Mubarak bisa segera dipindahkan ke rumah sakit militer dalam waktu 48 jam. Pemindahan itu cepat dan bijaksana sebab penguasa militer Mesir tertantang untuk memindahkan pemimpin yang termakzulkan itu ke rumah sakit.

Mubarak merupakan penguasa terlama di Mesir. Ia menggenggam kekuasaan selama lebih dari 30 tahun. Pria 82 tahun itu adalah bekas komandan pesawat tempur pada 1973 saat berperang melawan Israel. Di kalangan militer, dia dianggap sebagai seorang pahlawan. Namun, sejak berkuasa, Mubarak menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri.

Kini, setelah ditumbangkan oleh gerakan rakyat, 11 Februari, Mubarak menderita sakit misterius. Kejaksaan, mengutip keterangan dari Dokter Ahmed el-Seba'i, mengatakan bahwa kondisi Mubarak "stabil" dan tak ada halangan untuk melakukan perjalanan, namun dia perlu didampingi oleh ahli perawatan medis sebab jantungnya dapat berhenti setiap saat.

REUTERS | CA

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya