50 Ribu Orang Antiperang Unjuk Rasa di Gedung Putih

Reporter

Editor

Rabu, 3 Desember 2003 11:04 WIB

TEMPO Interaktif, Washington:Sekitar 50 ribu pengunjuk rasi antiperang mengepung Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu (26/10) waktu setempat, untuk memprotes rencana pemerintahnya menyerang Irak. Para demonstran, seperti dilansir AFP, juga menyebut Presiden Amerika George Bush sebagai penjahat perang. Sebagian besar pengunjuk rasa ini, yang jumlahnya menurut penyelenggara mencapai 100 ribu orang, menabuh genderang dan membawa spanduk bertuliskan, "Jatuhkan Bush, Bukan Bom." Mereka juga menyanyikan slogan-slogan yang mengingatkan orang pada protes besar-besaran antiperang Vietnam 1960-1970 lalu, seperti, "1-2-3-4, Kami Menolak Perang Rasis Mu." Protes serupa juga berlangsung di beberapa kota di Amerika, seperti San Fransisco, dan di negara lain di dunia. Koalisi aksi ini berharap unjuk rasa kali akan menjadi aksi antiperang terbesar setelah era perang Vietnam. Para pembicara termasuk veteran perang sipil pengacara Jesse Jackson, membandingkan aksi kali ini dengan gerakan damai yang dipimpin oleh Martin Luther King Jr. pada 1960 lalu untuk menolak diskriminasi terhadap bangsa kulit hitam Amerika. "Terima kasih atas kesediaan Anda bergabung dalam aksi yang bersejarah ini," teriak Jackson. Menurutnya serangan Amerika terhadap Irak tidak tidak perlu dan tidak adil. "Jika kita melakukan serangan pertama kali maka kita kehilangan seluruh dasar moral kita. Kita harus memiliki aturan yang lebih tinggi dari pada sekedar diplomasi peluru," tambah dia. Sementara itu, mantan Jaksa Agung Amerika Ramsey Clark, yang sekarang menjadi aktifis perdamaian, menuduh pemerintah Amerika telah melakukan kejahatan perang terhadap Irak. "Kita membunuh 1,5 juta rakyat Irak lewat sanksi genoside," kata dia. "Pemerintah kita menghancurkan sistem hukum internasional, kewenangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan juga konstitusi negara," kata dia. Selama ini pemerintah Amerika menuduh Irak mengembangkan senjata kimia dan biologis dengan melanggar aturan PBB untuk seusai perang Teluk 1991. Selain itu pemerintah Amerika juga menuduh Irak berupaya mengembangkan senjata nuklir. Semua tuduhan ini ditolak oleh pemerintah Irak. Aksi demonstrasi besar-besaran kali ini merupakan kelanjutan dari aksi serupa beberapa waktu sebelumnya. Para pengunjuk rasa dalam aksi ini berasal dari beragam latar belakang, seperti veteran perang, para pemimpin agama, aktifis lingkungan, aktifis kiri dan kaum muda. Banyak di antara mereka melambaikan bendera Palestina sambil membawa spanduk memprotes dukungan tak terbatas Amerika terhadap Israel. (Budi Riza-Tempo News Room)

Berita terkait

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

5 menit lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

13 menit lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

13 menit lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

13 menit lalu

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

Mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, meminta PSSI semakin menggiatkan pembinaan atlet sepakbola usia muda.

Baca Selengkapnya

Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

14 menit lalu

Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

Untuk mencegah apel cepat busuk perlu teknik penyimpanan yang tepat, sederhana, tapi efektif. Berikut cara menyimpan apel gaya lama tapi efektif.

Baca Selengkapnya

Tampil dengan Live Band, Konser IU Hari Kedua Tak Kalah dari yang Pertama

18 menit lalu

Tampil dengan Live Band, Konser IU Hari Kedua Tak Kalah dari yang Pertama

IU sukses menggelar konser hari kedua di Jakarta dengan format live band dan diiringi para penari. IU terkesan dengan antusiasme penonton yang hadir.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

35 menit lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

36 menit lalu

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

37 menit lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

47 menit lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya