Saya Merasa Tsunami Ini Sebuah Mimpi  

Reporter

Editor

Minggu, 13 Maret 2011 13:43 WIB

AP/Kyodo News
TEMPO Interaktif, Tokyo - Rongsokan pesawat teronggok di antara pecahan kayu dari perumahan di kota pelabuhan Sendai. Satu jam berlalu, para pekerja mengenakan penutup hidung putih dan pakaian pelindung memindai ribuan orang dari radiasi.

Dua hari setelah gempa dahsyat dan tsunami setinggi 10 meter di pantai timur laut menewaskan ribuan orang dan menghacurkan sepuluh ribuan rumahnya, Jepang berjuang bangkit dari bencana terburuk dalam sejarahnya. Gempa 8.9 skala Richter, yang dianulir menjadi 9 skala Richter oleh Badan Meteorologi Jepang, itu merupakan gempa terkuat kelima sejak abad ke-20. Sekitar 1,700 orang diperkirakan tewas dalam bencana gempa terbesar kelima di dunia.

"Apakah ini mimpi? Saya merasa seperti berada dalam sebuah film atau sesuatu," kata Ichiro Sakamoto, 50, di Hitachi, sebuah kota di wilayah Ibaraki. "Saat saya sendiri saya mencubit pipiku untuk memastikan apakah saya bermimpi atau tidak.”

Di kota pelabuhan Sendai, satu juta orang, yang selamat dan pekerja penyelamat bahu-membahu membersihkan kayu bekas rumah yang berserakan dan mencari harta benda serta menyingkirkan tubuh korban. "Tsunami pernah terjadi tapi tak sebesar ini. Tak ada orang menyangka akan bisa seperti ini," kata Michiko Yamada, a 75 tahun, di Rikuzentakata, di sebuah desa dekat wilayah Iwate. "Tsunami ini hitam dan saya melihat orang dalam mobil dan pasangan tua tersapu di depan saya."

Di Koriyama, wilayah Fukushima, sekitar 105 km arah selatan Sendai, ribuan orang dievakuasi dekat pembangkit listrik tenaga nuklir. Mereka dipindai dari kemungkinan terkena radiasi. Meksi pemerintah tetap menyatakan radiasi tergolong rendah setelah ledakan di bangunan utama pembakit, 240 km utara Tokyo, para pekerja mengenakan makser putih dan pakaianpelindung, serta pemindai tangan. Mereka memindah semua orang dari kontaminasi radiasi.

"Ada kebocoran radiasi, dan sejak itu kemungkinan terkontaminasi tinggi, ini sungguh menakutkan," kata Masanori Ono, 17 tahun, di pusat antrian kota Koriyama, Fukushima.

Advertising
Advertising

Di Rikuzentakata, mereka yang selamat mendatangi dan mencari barang-barang di rumah mereka. Sebagian masuk menuju lantai atas rumah dari pohon yang menyangkut. Beberapa tetangga sudah tersapu tsunami. Kini yang tersisa di tempat itu adalah lahan kotor tertutup lumpur, serakan kayu, dan perlengakapan rumah tangga, serta berbagai puing lain. Media Jepang memperkirkan lebih dari 400 orang hilang terhempas tsunami di Rikuzentakata.

Sanak saudara yang khawatir tampak melihat papan pengumuman korban dan daftar orang selamat.

REUTERS | PURWANTO

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

4 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

5 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

5 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

7 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

7 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

8 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

8 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

13 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

16 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya