Demonstran Pro-Demokrasi Ditangkap, Aljazair Blokir Internet
Minggu, 13 Februari 2011 10:18 WIB
Aparat setempat menggunakan peluru plastik dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa di beberapa kota besar di Aljazair. Sekitar 3.000 polisi anti-huru hara diterjunkan di Kota Aljiers.
Muncul pula selentingan yang menyebutkan para jurnalis menjadi target para bromocorah yang disokong negara. Para jurnalis menjadi sasaran karena pemerintah mencegah para wartawan menyiarkan kekacauan yang terjadi di Aljazair ke seantero dunia.
Selain itu, pemerintah Aljazair menekan tuntutan agar Presiden Abdelaziz Boutifleka mundur dengan cara memblokir internet.
Para pengunjuk rasa memobilisasi massa melalui internet seperti yang juga terjadi di Mesir dan Tunisia.
"Pemerintah tidak ingin kami menggalang massa melalui internet," ujar Rachid Salem dari Koordinasi Perubahan Demokratik di Aljazair.
"Pasukan keamanan dipersenjatai di jalan-jalan dan mereka juga mengerahkan segala upaya untuk meredam gejolak di internet. Para wartawan, terutama yang menggunakan kamera, diusir polisi," lanjutnya.
Langkah serupa pernah dilakukan Presiden Mesir Husni Mubarak. Mubarak memblokir internet selama 18 hari protes sebelum akhirnya ia mundur pada Jumat.
"Saat ini, orang-orang dicegah untuk ikut demonstrasi. Pintu masuk ke kota-kota seperti Algeria juga diblokade," tambah Salem.
Sedikitnya lima orang tewas dalam demonstrasi serupa di Aljazair pada Januari lalu ketika Kementerian Dalam Negeri mengatakan mereka menangkap sekitar 1.000 orang.
Pada Sabtu, sedikitnya 500 pengunjuk rasa ditahan di Aljier, ratusan lainnya di Annaba, Konstantine, dan Oran. Para demonstran berpartisipasi dalam aksi yang dinamakan Revolusi 12 Februari.
"Tahanan di pos polisi kelebihan kapasitas," ujar Sofiane Hamidouche, salah seorang pengunjuk rasa di Annaba.
Aljazair merupakan negara dengan cadangan gas alam terbesar kedelapan di dunia. Negara ini juga dikenal sebagai negara kaya minyak. Namun, kaum muda Aljazair banyak menganggur dan kemiskinan yang menggurita. Korupsi dikabarkan juga meluas di negeri ini.
TELEGRAPH| KODRAT