Muslim Chechnya Bisa Menikah dengan Syarat HIV-negatif

Reporter

Editor

Rabu, 19 Januari 2011 11:21 WIB

REUTERS/Susan Baaghil

TEMPO Interaktif, Grozny – Ulama Chechnya mengumumkan bahwa semua pasangan yang berencana untuk menikah harus bisa membuktikan bahwa mereka HIV-negatif. Fatwa ini bukannya diindahkan, justru memicu kemarahan dari aktivis dan warga di negara bekas jajahan Rusia itu.

"Setiap pernikahan maka pengantin pria wajib mendapatkan sertifikat medis yang membuktikan bahwa mereka HIV-negatif," kata Mufti Chechnya dalam rilisnya minggu ini.

Berkembangnya penyakit HIV di Checnya ini akibat warga yang pernah mengalami masa suram saat narkoba merajalela. Rusia hampir lumpuh setelah warganya mengalami krisis heroin yang berakibat ledakan epidemi HIV / AIDS. Dari data PBB, setidaknya ada 1 juta orang yang menderita HIV-positif.

Namun bukan kali ini saja fatwa ulama Chechnya membuat heboh. Tahun lalu, ulama juga memfatwakan agar semua restoran ditutup selama bulan suci Ramadhan. Fatwa Mufti ini tidak memiliki sanksi hukum tetapi umumnya diikuti karena dia adalah pemimpin spiritual yang dihormati.

"Hal ini, tentu saja, tidak ada dalam hukum Rusia," kata Minkail Ezhiev, seorang pekerja hak asasi manusia dan pendiri Forum Masyarakat Sipil Chechnya. "Kami ingin hak asasi manusia diperhitungkan di sini," katanya kepada Reuters di Grozny.

Advertising
Advertising

Satu dekade setelah terpisah dari kekuasaan Moskow, perdamaian di Chechnya sampai kini masih goyah. Sementara pemimpin agama mendapatkan pengaruh dan kekuasaan di wilayah tersebut. Kini Kremlin bergantung kepada pemimpin garis keras Chechnya Ramzan Kadyrov, yang memimpin perang melawan Rusia dalam perang pertama. Kadyrov kini berbalik menjadi sekutu Kremlin untuk menjaga ketertiban di wilayah Kaukasus Utara, di mana pemberontakan Islam sedang berkobar.

REUTERS| NUR HARYANTO




Berita terkait

Hadiri Peringatan Srebrenica, PM Serbia Dilempari Batu

11 Juli 2015

Hadiri Peringatan Srebrenica, PM Serbia Dilempari Batu

Lemparan batu dari warga Bosnia yang mengamuk mengenai wajah PM Vucic hingga memecahkan kaca matanya.

Baca Selengkapnya

Paus Kunjungi Bosnis untuk Dukung Rekonsiliasi Pasca Perang  

6 Juni 2015

Paus Kunjungi Bosnis untuk Dukung Rekonsiliasi Pasca Perang  

Paus Fransiskus datang ke Bosnia untuk mendukung proses rekonsiliasi pasca perang.

Baca Selengkapnya

Warga Muslim Ini Pembuat Kursi Paus Fransiskus  

31 Maret 2015

Warga Muslim Ini Pembuat Kursi Paus Fransiskus  

Pada 6 Juni 2015, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Sarajevo. Gereja meminta dua warga muslim membuat kursi dengan ukiran.

Baca Selengkapnya

7 Murid di Bosnia Hamil Usai Study Tour 5 Hari

23 Desember 2014

7 Murid di Bosnia Hamil Usai Study Tour 5 Hari

Ketujuh murid yang hamil itu berusia antara 13 dan 14 tahun.

Baca Selengkapnya

Bosnia Peringati 100 Tahun Perang Dunia I  

29 Juni 2014

Bosnia Peringati 100 Tahun Perang Dunia I  

Sejumlah acara olahraga dan budaya, termasuk konser orkestra kenamaan Vienna Philharmonic Orchestra, akan digelar di Ibu Kota Sarajevo.

Baca Selengkapnya

Bugil di Kantor, Hakim Wanita Bosnia Dipecat  

29 April 2014

Bugil di Kantor, Hakim Wanita Bosnia Dipecat  

Mahkamah Agung kemudian mengembalikan hakim wanita itu pada jabatannya karena dinilai tak melakukan kesalahan.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Pangkas Bantuan ke Bosnia  

10 Desember 2013

Uni Eropa Pangkas Bantuan ke Bosnia  

Keputusan Uni Eropa memangkas separuh bantuan ke Bosnia diambil karena para pemimpin negara itu gagal menghapus aturan diskriminatif dari konstitusi.

Baca Selengkapnya

Terkait Korupsi, Presiden Federasi Bosnia Ditahan

29 April 2013

Terkait Korupsi, Presiden Federasi Bosnia Ditahan

Jaksa menuduh zivko Budimir menerima suap untuk mengatur grasi narapidana.

Baca Selengkapnya

Bosnia dan Serbia Akhiri Kebuntuan Politik

29 Desember 2011

Bosnia dan Serbia Akhiri Kebuntuan Politik

Pembagian kekuasaan berdasarkan etnis.

Baca Selengkapnya

Si 'Jagal', Penjahat Perang Bosnia Ditangkap  

28 Mei 2011

Si 'Jagal', Penjahat Perang Bosnia Ditangkap  

"Bakar otak mereka!"

Baca Selengkapnya