Menlu ASEAN Inginkan Akses ke Myanmar

Reporter

Editor

Minggu, 16 Januari 2011 18:02 WIB

ASEAN. TEMPO/Supriyantho Khafidz
TEMPO Interaktif, LOMBOK - Para Menteri Luar Negeri di ASEAN menyambut baik perkembangan proses demokrasi di Myanmar menyusul digelarnya Pemilu dan dibebaskannya pemimpin partai oposisi negeri itu, Aung San Suu Kyi.' Pembahasan itu disambut positif” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa saat menyampaikan hasil retreat ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Hotel Oberoi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Ahad 16 Januari 2011.

Menurut Marty, para Menteri Luar Negeri negara Asean peduli dan mendesak Myanmar untuk melakukan dua agenda itu. Terutama agar mengelar pemilu yang demokratis, inklusif dan transparan. “ Keduanya telah dilaksanakan” ujarnya.

Meski begitu, kata Marty, dalam pertemuan itu, para menteri Asean juga menyampaikan menyampaikan pentingnya pemerintah junta Myanmar menlakukan rekonsiliasi dan dialog agar pemimpin partai oposisi Aung San Suu Kyi dan elemen masyarakat di Myanmar bisa menjadi bagian dalam kemajuan bangsa. “ Jadi tak cukup dengan Pemilu dan pembebasan, tapi kami juga ingin mendorong proses dialog yang inklusif dan terbuka” kata Marty lagi.

Sejumlah negara Asean, kata Menteri Marty lagi, juga berpandangan sama soal pencabutan sanksi terhadap Myanmar. Meski memang tak ada sanksi dari PBB, para negara Asean meminta sanksi itu dicabut. Pencabutan, kata Marty lagi, terutama setelah pembebasan Suu Kyi. “ Kebijakan soal saksi harus ditinjau kembali karena memberikan dampak ke pembangunan Myanmar” ujarnya. '

Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan menambahkan, para menteri Asean menginginkan akses ke Myanmar lebih terbuka. Asean, katanya, ingin menjdi pihak pertama yang membantu menangani masalah kemanusiaan akibat bencana badai topan Nargis, sekaligus mendukung evolusi rekonsiliasi politik di negara itu.

Karenanya, akses Asean ke negara itu dianggap penting dan menjadi inti dari diskusi AMM. Surin juga mengungkapkan pada pertemuan di Hanoi, Vietnam, tahun lalu, Myanmar telah menyatakan untuk mengambil alih kembali keketuaannya pada 2005 lalu di tahun 2014. Untuk dapat melakukan itu, ia mengatakan Myanmar harus menunjukkan komitmen dan keyakinan bahwa segalanya sudah stabil dan efektif agar keketuaan di tahun 2014 dapat menjadi pertimbangan yang formal dan menyeluruh.

Jika rekonsiliasi dapat tercapai dan integrasi sesuai dengan jalur di Myanmar, maka akan banyak peluang, dan keyakinan, serta kemauan bagi para investor untuk datang dan menanamkan modalnya. Adapun berbagai jenis proyek yang dapat dikerjakan di sana adalah pertanian, produksi pangan, budidaya, infratruktur untuk pembangkit energi, transportasi, serta eksplorasi sektor pariwisata.

Menteri Luar Negeri Myanmar Nyan Win saat ditemui juga menyatakan kegemberiaannya. “ Kami senang dan apresiasi dg hasil hari ini.' ujarnya.

Purwani Dyah Prabandari | Supriyanto Khafid

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya