TEMPO Interaktif, Jakarta:Ledakan di pipa kilang minyak terbesar di Irak, yang terletak di utara Kota Baiji, membuat listrik di daerah harus padamkan selama dua hari, mulai Senin (17/11), karena api juga telah mencapai pipa gas. Hal ini diungkapkan sumber dari pihak Irak maupun AS. Direktur kilang minyak, Ali Adjil, mengatakan ledakan terjadi dini hari pukul 1:00 waktu setempat. Ledakan terjadi dua kilometer dari pipa sebelah timur yang terhubung dengan kilang minyak Dora, yang terletak di sebelah utara pinggiran Baghdad. Menurut Ali, ledakan itu menyebabkan kebakaran pada pipa dan merusak jalur suplai minyak ke kilang minyak Baiji. Lingkungan sekitar lokasi kebakaran pun mengalami kerusakan. Petugas keamanan pipa, Mohammed Shalaf, mengungkapkan bahwa ledakan tersebut hasil sabotase. Sebab, dia menemukan lubang bekas bom di tanah. Kilang minyak Baiji, yang terletak 250 kilometer utara Baghdad ini, menghasilkan tiga ratus ribu barel per hari (bpd). Baiji, yang dibangun tahun 1980, merupakan kilang minyak terbesar dan terbaru di Irak. Sementara kilang minyak Dora memproduksi 100 ribu bpd. Di Baiji, pada hari yang sama, juga terjadi ledakan di dekat pipa gas alam. Kami diberitahu oleh polisi Irak tentang ledakan tersebut pada pukul 18.15 waktu setempat, ungkap kapten tentara AS, Wolfe. Sayangnya dia belum bisa menaksir kerusakan yang disebabkan oleh ledakan ini. Sementara itu, di Kirkuk dan Jambur, menurut polisi Irak, ledakan di dekat dua ladang minyak dapat dihindari ketika satu ton peledak ditemukan di dekat pipa. Penduduk daerah Shamsiyah mengungkapkan mereka melihat orang asing mengepak peti berukuran 2X2 meter, ungkap kepala polisi Taza, Abdullah. Kota Taza terletak 35 kilometer, sebelah timur Kirkuk. Kami juga menemukan alat penuh berisi lima buah roket Katyusa yang siap ditembakkan, tambahnya. Kami akan serahkan penemuan ini ke tentara AS, ungkapnya. Tentara AS belum bisa segera memberi konfirmasi atas kasus ini. Mawar Kusuma - Tempo News Room