Ribuan Orang Saksikan Kontes Kecantikan Gajah  

Reporter

Editor

Kamis, 30 Desember 2010 18:37 WIB

Kontes gajah di Nepal.(cnn)
TEMPO Interaktif, Sauraha - Sebuah kontes kecantikan gajah digelar di Sauraha, Nepal. Ribuan orang menyaksikan kontes yang menjadi bagian dari Festival Gajah Chitwan. Layaknya sebuah kontes kecantikan, faktor fisik adalah penentunya.
Bentuk tubuh, kesehatan dan kebersihan menjadi syarat mutlak bagi seekor gajah untuk ikut kontes ini. Sebanyak enam gajah lolos jadi pesertanya. Mereka semua dirias, mengenakan baju, lalu mereka berlenggak-lengok seperti seorang model di catwalk.

Pemenang dalam kontes yang berakhir Selasa lalu ini adalah Chanchalkali yang artinya Si Cantik nan Riang. Si Cantik memang tampak menonjol dibandingkan kontestan lain. Kukunya dicat, kepalanya dihias oleh kain, dia juga mengenakan "gaun" warna merah menyala. "Ini berkat kerja keras saya," kata Prabhu Chaudhary, 46 tahun. Dia adalah the mahouts, sebutan bagi pemelihara gajah. "Dia juga paling muda dibandingkan gajah lainnya."

Sebelum kontes ini digelar, the mahouts memang bekerja ekstra keras. Mereka memandikan gajah-gajah peliharaannya, kulit-kulit yang keras digosok hingga mulus, kepala gajah pun diberi minyak khusus. Tha mahouts juga membuat riasan di wajah dan kuping gajah.

Kontes kecantikan gajah ini dilaksanakan di Taman Nasional Chitwan, perbatasan Nepal-India. Kontes ini bagian dari Festival Gajah Chitwan yang berlangsung tiga hari. Di taman nasional seluas 932 kilometer persegi itu, selain menjadi rumah para gajah, juga tempat tinggal badak, harimau Bengal, leopard, buaya dan berbagai jenis burung.

Dalam kontes kali ini, hanya enam gajah yang ikut sebab panitia benar-benar menyeleksi para peserta. Panitia mencari gajah yang kondisinya bugar dan sehat. Nah, dalam kontes, selain fisik, juri juga menilai kecerdasan gajah dan penampilannya di muka umum.

Dewan juri kontes kecantikan ini terdiri dari lima orang. Menurut Radha Krishna Shrestha para juri menilai gajah dari kebersihan, mulai dari kuku mereka, kuping, kulit yang halus dan riasan di wajah. "Kami juga melihat di belakang kuping gajah, bila banyak luka berarti the mahout sering memukul mereka," kata Radha.

Dua finalis yang dikalahkan Chanchalkali adalah Dhirendakali, 35, dan Basantakali, 40, sedangkan tiga gajah lainnya gugur pada babak awal. Gajah termuda dalam kontes ini berusia lima tahun dan yang paling tua 65 tahun.

Selama tiga hari Festival Gajah Chitwan dihadiri 100 ribu orang. Selain kontes kecantikan gajah, juga ada balap kanoe, lomba balap delman dan pertandingan sepak bola gajah. Pertandingan bola tersebut paling banyak ditonton. Ribuan orang bersorak menyemangati para gajah.

CNN | POERNOMO GR



Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya