TEMPO Interaktif, London -Julian Assange, pendiri situs peniup peluit WikiLeaks, mengatakan dia terpaksa mempersiapkan otobiografi agar organisasinya terus berjalan. Pada Senin (27/12), penerbit New York Alfred A. Knopf telah mengkonfirmasi bahwa dia telah mencapai sebuah kesepakatan dengan warga Australia berusia 39 tahun itu, untuk melansir otobiografinya. Tapi tanggal publikasinya yang belum ditentukan.
Assange, kepada The Sunday Times edisi hari ini mengatakan transaksi itu akan menghasilkan lebih dari US $ 1 juta dengan US $ 800 ribu, dan 325 ribu poundsterling dari penerbit Canongate, Inggris. Dia menyebut setuju untuk itu karena ia berada di bawah tekanan keuangan. "Saya tidak ingin menulis buku itu, tapi aku harus," katanya. "Saya sudah menghabiskan 200 ribu poundsterling untuk biaya hukum dan saya harus membela diri dan agar WikiLeaks tetap eksis.”
Nama Assange cepat mencuat di balik serangkauan kebocoran spektakuler dokumen rahasia Amerika Serikat. Termasuk publikasi yang masih berlangsung dari 251 ribu kawat diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Namun dengan perhatian internasional muncul bersamaan dengan problem hukumnya.
Mantan peretas ulung tersebut saat ini berjuang melawan ekstradisi ke Inggris, dimana dia menghadapi tuduhan kejahatan seksual terhadap dua perempuan. Dia juga mencemaskan gerakan yang menunjukkan dia bisa diseret ke Amerika Serikat terkait tuduhan spionase.
Juru bicara Knopf, Paul Bogaards menyebutkan Assange dan penerbitnya sudah mencapai kesekapatan soal otobiografi beberapa hari sebelum musim liburan dan bahwa sebuah manuskrip diperkirakan dikirimkan pada 2011.
AP | Reuters | dwi arjanto
Assange, kepada The Sunday Times edisi hari ini mengatakan transaksi itu akan menghasilkan lebih dari US $ 1 juta dengan US $ 800 ribu, dan 325 ribu poundsterling dari penerbit Canongate, Inggris. Dia menyebut setuju untuk itu karena ia berada di bawah tekanan keuangan. "Saya tidak ingin menulis buku itu, tapi aku harus," katanya. "Saya sudah menghabiskan 200 ribu poundsterling untuk biaya hukum dan saya harus membela diri dan agar WikiLeaks tetap eksis.”
Nama Assange cepat mencuat di balik serangkauan kebocoran spektakuler dokumen rahasia Amerika Serikat. Termasuk publikasi yang masih berlangsung dari 251 ribu kawat diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Namun dengan perhatian internasional muncul bersamaan dengan problem hukumnya.
Mantan peretas ulung tersebut saat ini berjuang melawan ekstradisi ke Inggris, dimana dia menghadapi tuduhan kejahatan seksual terhadap dua perempuan. Dia juga mencemaskan gerakan yang menunjukkan dia bisa diseret ke Amerika Serikat terkait tuduhan spionase.
Juru bicara Knopf, Paul Bogaards menyebutkan Assange dan penerbitnya sudah mencapai kesekapatan soal otobiografi beberapa hari sebelum musim liburan dan bahwa sebuah manuskrip diperkirakan dikirimkan pada 2011.
AP | Reuters | dwi arjanto
