TEMPO Interaktif, Washington - Setelah Eropa menggigil, kemarin giliran pantai timur Amerika Utara yang diterpa badai salju. Salju setebal satu kaki melanda Kota New York dan New England. Sejumlah negara bagian di selatan bahkan menetapkan keadaan darurat lantaran badai menyebabkan beberapa kecelakaan akibat licinnya jalan.
Beberapa maskapai penerbangan mengandangkan ratusan pesawat untuk koridor timur laut untuk mengantisipasi badai, yang mempengaruhi bandara utama, termasuk JFK New York dan Newark. Maskapai lain menyebutkan, pembatalan hari ini akan banyak terjadi seiring dengan pergerakan badai. Kesengsaraan perjalanan sudah mulai sejak Sabtu lalu di sebagian daerah selatan, di mana saat Natal yang putih terjadi beberapa kecelakaan mobil.
Di Washington, para pejabat transportasi perawatan jalan menyiapkan 200 truk garam, bajak, dan peralatan lainnya untuk memerangi salju setebal hingga 6 inci. Peramal cuaca memperingatkan Kota New York agar mewaspadai cuaca pada hari ini. Sebuah badai salju juga berlaku untuk Rhode Island dan sebagian besar Massachusetts timur, termasuk Boston. Kemarin Negara Bagian Maryland, Virginia, dan North Carolina mengumumkan keadaan darurat. "Angin berembus hingga 45 kilometer per jam, mengakibatkan badai salju dan situasi buruk," ujar Gubernur Virginia Bob McDonnell kepada The Weather Channel kemarin.
Di sebagian Eropa, terutama Paris dan Brussel, ratusan penumpang menghabiskan Natal di sejumlah bandara yang mengalami kekacauan jadwal penerbangan. Penerbangan baru mulai normal kemarin setelah petugas menyiram landas pacu guna menyingkirkan es. Di Moskow, bandara utama justru ditutup setelah terjadinya badai salju semalam sebelumnya.
Reuters | AP | Ria Novosti | Dwi A
