Pasca Bom di Bali, Bush Serukan Dunia Perangi Terorisme

Reporter

Editor

Jumat, 14 November 2003 15:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Amerika Serikat, George W. Bush, menyerukan kepada dunia untuk melawan apa yang disebut “ancaman besar” terorisme seperti pengeboman di Bali, Indonesia, yang menewaskan 187 orang. Para pemimpin dunia bereaksi setelah berita tentang ledakan di sebuah tempat hiburan malam itu. Secara tegas, mereka mengatakan pentingnya untuk melanjutkan perang terhadap aksi “terorisme,” dan menawarkan dukungan serta komitmen mereka untuk membasminya. Bush menggambarkan serangan tersebut sebagai sebuah “aksi brutal” terorisme. “Setidaknya 182 tak bersalah dibunuh, dan ratusan lainnya luka parah dalam aksi terorisme untuk melakukan teror dan membuat kacau situasi. Dunia harus melawan ancaman besar terorisme ini. Kita harus bersama-sama menantang dan mengalahkan pikiran jahat dengan membunuh orang tak bersalah, dengan meningkatkan dukungan. Dan, kita sah menyebut tindakan hina tersebut sebagai pembunuhan,” kata dia, dalam pernyataan resminya, Minggu (13/10). Di Australia, negara yang warga negaranya banyak menjadi korban dalam ledakan Sabtu malam itu, Perdana Menteri John Howard mengatakan semua negara harus tetap memerangi aksi-aksi teror. Howard menawarkan bantuan di bidang kepolisian dan intelijen guna menangkap dalang serangan bom mobil di dua klab malam yang menewaskan sedikitnya 187 orang dan melukai lebih dari 300 orang lainnya. Sebagian besar korban adalah warga negara Australia. Walaupun begitu, ia menekankan perlunya menghormati kedaulatan dan sensitivitas Indonesia. Howard mengatakan “Perlu adanya kemauan dari pemerintah Indonesia untuk bersama-sama dalam menangani masalah ini.” “Saya juga berbicara atas nama bangsa yang tidak hanya sebagai tetangga akan tetapi putera dan puteri kami tewas dalam kejadian yang memalukan ini,” ujarnya, kepada sebuah stasiun radio komersial. “Sehingga sangatlah penting bagi kita untuk bekerjasama dan kita semua memahami betapa pentingnya isu ini”, tambahnya. Sekjen PBB, Kofi Annan, mengutuk pengeboman tersebut. Juru bicaranya mengatakan Annan “kaget dan takut” mendengar serangan tersebut. “Annan menyerukan, sekali lagi, kutukannya atas seluruh aksi tanpa pandang bulu terhadap warga sipil. Mereka melanggar norma-norma moralitas, seperti hukum setempat dan internasional, dan tidak membenarkan alasan atau ideologi apapun,” kata juru bicara tersebut. "Atas kejadian tragis itu, digarisbawahi penting bagi seluruh negara untuk melawan terorisme dan membela hak asasi manusia, kebebasan dan aturan hukum,” katanya. (AFP/Sam Cahyadi)

Berita terkait

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

5 menit lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntun Tranparansi Biaya Pendidikan

6 menit lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntun Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

8 menit lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

9 menit lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

12 menit lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

14 menit lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

16 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

16 menit lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

17 menit lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

18 menit lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya