Sekitar 500 pengikut Stalin yang mayoritas orang-orang berusia lanjut mengibarkan bendera merah bergambar palu dan arit ketika seseorang berorasi mengecam langkah Kremlin untuk mempertimbangkan status pahlawan Stalin.
“Sekali lagi kami menegaskan bahwa era Stalin merupakan masa paling produktif, paling berjaya, dan unik dalam sejarah negara kami,” ujar pemimpin Partai Komunis Gennady Zyuganov.
Presiden Dmitry Medvedev diperkirakan meluncurkan kebijakan de-Stalinisasi pada Januari agar Stalin tidak dikultuskan. Medvedev bakal mengkampanyekan pendidikan kepada jutaan orang yang tewas akibat kamp buruh Gulag dan kebijakan Stalin lainnya.
Masalah Stalin merupakan soal yang sensitif di Rusia. Para kelompok hak asasi manusia mengkritik upaya para pejabat terutama saat Vladimir Putin menjadi presiden pada 2000-20008. Pasalnya, Putin mencoba menghapus catatan kejahatan Stalin dalam buku pelajaran dan mengangkat peran Stalin dalam industrialisasi Rusia.
Bagi para pendukungnya yang memenuhi Red Square, Selasa (21/12), Stalin masih diagungkan karena membawa Rusia sebagai negara adidaya dan mengalahkan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Stalin wafat pada 1953.
“Saya akan meludahi muka orang-orang yang berbicara kepada saya mengenai de-Stalinisasi,” ujar Vladimir Markov, seorang dokter yang bekerja di program luar angkasa Soviet. “Stalin adalah atom kami dan semesta kami. Stalin adalah jalan kami menuju bintang. Generasi saya memilikinya dalam tubuh kami.”
Stalin yang lahir di Georgia terpilih sebagai sosok bersejarah ketiga paling populer di Rusia pada jajak pendapat 2008.
REUTERS| KODRAT