Ini Dia Film tentang Aung San Suu Kyi  

Reporter

Editor

Senin, 20 Desember 2010 16:15 WIB

The Lady, foto Guardian.co.uk
TEMPO Interaktif, London -Kehidupan getir dan cinta yang tragis dari Aung San Suu Kyi diangkat ke layar lebar. Judul film yang disutradarai Luc Besson itu adalah The Lady. Aktris Michelle Yeoh berperan sebagai pemimpin gerakan damai untuk demokrasi di Burma tersebut.

The Guardian melaporkan, pengambilan gambar di Oxford telah hampir selesai. Di periode Oxford inilah Suu Kyi bertemu dengan Michael Aris (dimainkan David Thewlis). Keduanya kemudian berpisah lantaran Suu Kyi harus segera kembali ke Burma melanjutkan perjuangan ibunya. Aris yang tak pernah bisa menemui istrinya di Burma akhirnya meninggal karena kanker.

Yeoh telah menemui Suu Kyi di Burma bulan lalu setelah pemimpin partai politik National League for Democracy (NLD) itu dibebaskan dari tahanan rumah. "Hal pertama yang kami lakukan saat bertemu adalah berpelukan. Saya pikir dia benar-benar kurus," kata Yeoh.

"Anda akan merasa benar-benar tenang saat bersama dengannya," ucap Yeoh lagi. "Dia memiliki cahaya dan aura yang kuat."

Yeoh yang perannya mencorong lewat film Crouching Tiger, Hidden Dragon itu menyebut pemimpin oposisi Burma tersebut sebagai orang yang begitu bangga terhadap ekspresi budaya. Saat bercakap-cakap dengan Yeoh, misalnya, Suu Kyi sempat bertanya mengapa siaran BBC tak lagi memiliki acara musik. "Dia begitu bangga akan budaya dan menunjukkan perhatiannya dengan elegan dan penuh martabat," ucap Yeoh.

The Lady akan menuturkan kisah perjalanan Suu Kyi yang luar biasa dari seorang ibu rumah tangga yang membesarkan anak-anaknya di Oxford tapi kemudian memilih melawan kekuatan junta militer Burma. The Lady adalah panggilan rakyat Burma pada Suu Kyi lantaran penduduk dilarang junta menyebut nama sebenarnya.

Besson menyebut Suu Kyi "lebih besar dari Joan of Arc". "Film ini adalah tentang perjuangan seorang wanita tanpa senjata. Ia hanya menggunakan kebaikan dan mentalitasnya, seperti seorang Gandhi."

"Dia mengatakan kita harus memiliki hak untuk memutuskan masa depan kita, kita harus memiliki hak untuk mengekspresikan diri. Dia meminta hal-hal yang kita semua miliki," ucap Besson.

Besson yang terpesona pada Suu Kyi mengatakan tokoh ini sama sekali tak pernah mengutuk, tak pernah mencuri, dan tak pernah melakukan sesuatu yang ilegal."Tapi Anda menaruhnya di bawah tahanan rumah selama 24 tahun. Ini benar-benar gila."

Produksi film ini dikerjakan oleh Besson's Europacorp dan Harries's Left Bank Pictures. Skenarionya ditulis oleh novelis Rebecca Frayn, anak perempuan Michael Frayn.

Saat naskah film itu dikirim ke agen Yeoh, Michelle langsung menelepon Harries esoknya. Yeoh mengaku sudah membaca naskah dan siap datang ke London untuk bertemu. "Michelle memandang saya dan berkata, ini adalah skrip fantastis," ucap Harries.

Guardian | YR

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya