Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat sengaja menyusupkan agennya untuk mencegah serangan teroris pascaserbuan 11 September 2001.
Mereka mengaku, apa yang dilakukan bukan ditujukan terhadap umat Muslim, meskipun pengakuan tersebut banyak yang meragukan.
Seperti yang dilaporkan the Washington Post, koran ini mengutip pengakuan seorang informan FBI yang disusupkan ke pusat komunitas Muslim di kota Irvinem, California. Dengan menyusup ke sarang umat Islam, dia mengaku banyak mengetahui tentang jihad.
Kasus terakhir yang berhasil mereka ikuti adalah tentang kegiatan seorang pria yang mencoba meledakkan bom pada saat perayaan Natal di Porland, Oregon. Peledakan tersebut batal terlaksana karena FBI dan agen-agen lain menyamar sehingga bom gagal diledakkan.
Terbongakrnya kasus ini mendapat kecaman keras dari komunitas Islam di Amerika Serikat. Di antaranya datang dari para pemimpin komunitas Muslim California Selatan. Menurut mereka, metode yang dikembangkan oleh FBI adalah cara-cara membangun ketidakpercayaan.
"Komunitas merasa dikhianati," kata Shakeel Syed, Direktur Eksekutif Dewan Syura Islam California Selatan kepada the Post.
"Mereka memiliki pelaku kriminal bonafide dan melatihnya, selanjutnya disusupkan ke dalam masjid," ujar Syed. Dia melanjutkan, "Dan ketika hal itu terjadi, mereka marah dan menyalahkannya. Ini seperti sebuah opera sabun, Allah Maha Mengetahui!"
AL JAZEERA | CHOIRUL