Para pemimpin Ikhwanul Muslimin bilang pasukan keamanan pemerintah dan para pejabat pemilu menghalangi delegasi-delegasi mereka memasuki lusinan TPS dan menghalangi banyak pendukung mereka buat mencoblos.
“Pemerintah menggunakan semua cara untuk mencegah rakyat mendekati TPS-TPS,” kecam koordinator kampanaye Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi, Ahad (28/11) malam waktu Kairo begitu pemilu ditutup. “Itu sama saja rezim tak ingin memberi kesempatan oposisi sesungguhnya di parlemen.”
Kompetisi legislatif kali ini memperebutkan 508 kursi di majelis rendah dan secara luas bisa dianggap sebagai awal pemilu presiden tahun depan, yang akan menadani transisi pertama kekuasaan di Mesir dalam lebih dari tiga dekade.
Presiden Hosni Mubarak, 82 tahun, akhir-akhir ini dirawat karena penyakit yang tidak diungkapkan. Banyak warga Mesir menduga bahwa dia tengah membimbing putranya yang berusia 46 tahun, Gamal, untuk menggantikannya, tapi Mubarak muda tidak terlalu disukai di dalam partai berkuasa, Partai Nasional Demokrat.
The Washington Post | dwi a