Kematian Para Penambang Selandia Baru Diinvestigasi
Kamis, 25 November 2010 10:14 WIB
Memperingatkan bahwa itu bisa butuh waktu berbulan untuk mengangkat mayat, Key -yang berkunjung ke Greymouth Kamis (25/11)- bilang bahwa Selandia Baru "butuh jawaban-jawaban".
Para penambang dipastikan tewas kemarin setelah sebuah ledakan meruntuhkan lorong di mana mereka sempat terjebak sejak Jum'at pekan lalu. Pesan-pesan bela sungkawa meruap dari seluruh dunia.
Kepada media lokal, Key menyatakan sebuah komisi penyelidik independen akan segera dibentuk untuk mencari tahu penyebab ledakan-ledakan yang menjebak dan tampaknya membunuh para penambang itu.
"Kita butuh jawaban-jawaban atas apa yang terjadi di Pike River," tegas Key kepada Radio New Zealand. "Jelas bahwa sesuatu kesalahan mengerikan terjadi dan kini merenggut 29 saudara tercinta kita. Setiap orang disini tahu seseorang yang turun ke tambang dan itu membuat kedekatan personal."
Bencana-bencana Tambang Selandia Baru
1879: Kemungkinan ledakan gas membunuh 34 pekerja dan anak-anak di tambang Kaitangata.
1896: Ledakan gas menewaskan 65 orang penambang di tambang Brunner, dekat Greymouth.
1914: Lagi-lagi ledakan gas merenggut 43 penambang di tambang Ralph di Huntly
1926: Sembilan penambang tewas akibat ledakan di tambang Dobson, dekat Greymouth.
1939: Carbon monoxide meracuni 11 orang di tambang Glen Afton, Huntly
1967: Ledakan gas meneweaskan 19 penambang di Strongman, dekat Greymouth
2010: Ledakan-ledakan di tambang Pike River, dekat Greymouth, diyakini telah merenggut nyawa 29 penambang.
BBC | The Straits Times | dwi arjanto