Suasana di dekat Kedutaan nggris di Yaman pasca terjadinya ledakan bom bunuh diri. AP
TEMPO Interaktif, Sanaa -Sebanyak 12 orang anggota pemberontak Syiah tewas dan 17 lainnya terluka di Yaman utara hari ini saat ledakan mengguncang sebuah konvoi mobil yang menuju sebuah acara perayaan keagamaan. Demikian disebutkan seorang juru bicara kelompok tesebut. Belum jelas benar penyebab ledakan yang terjadi di provinsi Jawf itu.
Pemerintah Yaman telah mencoba sebuah gencatan senjata yang rapuh dengan gerilyawan Muslim Syiah, yang dikenal dengan nama Houthis setelah pemimpin mereka Abdell Malek al-Houthi komplain karena dimarginalisasi oleh Sanaa.
Sebuah gencatan senjata Februari lalu telah menghentikan perang yang timbul tenggelam sejak 2004 dan menyebabkan 350 ribu warga Yaman mengungsi.
Yaman, tetangga ekspotir minyak terbesar, Saudi Arabia, di bawah tekanan dari Riyadh dan Amerika Serikat untuk mengenyahkan konflik di utara dan sebuah gerakan separatis di selatan, dalam tujuan memerangi perlawanan regional sayap jejaring Al Qaidah yang berbasis di negeri itu.
Negeri miskin di Semenanjung Arab itu beberapa waktu lalu menjadi perhatian keamanan global setelah dua paket bom yang menuju Amerika Serikat diklaim oleh cabang al Qaidah yang berbasis di Yaman telah dicegat di Inggris dan Dubai.