Uni Eropa Kecam Rencana Pembangunan Pemukiman Kedua Israel
Reporter
Editor
Selasa, 9 November 2010 20:41 WIB
AP/Tara Todras-Whitehill
TEMPO Interaktif, Jerusalem – Uni Eropa menyerukan Israel agar mempertimbangkan kembali rencananya membangun lebih dari 1000 pemukiman baru di Jerusalem timur. Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari ini, Selasa (09/11), Uni Eropa mengatakan keputusan itu bisa mengacaukan perjalanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Amerika Serikat.
“Rencana ini bertolak belakang dengan usaha masyarakat internasional untuk memulai kembali negosiasi langsung dan keputusan itu harusnya dibatalkan,” kata Komisioner Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, dalam sebuah pernyataan. Menurut Ashton, pembangunan pemukiman itu melanggar hukum internasional, menghalangi perdamaian dan mengancam kemungkinan solusi dua negara.
Kekecewaan juga disampaikan Amerika Serikat setelah Senin lalu mempelajari bahwa 1300 pemukiman Yahudi disetujui dibangun di luar Garis Hijau di Jerusalem timur. Di hari yang sama, Israel juga menyetujui rencana kedua pembangunan 800 pemukiman di Tepi Barat. Keputusan ini membuat pemerintah Amerika Serikat berusaha membujuk Netanyahu agar menjelaskan pembangunan kedua itu.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.