Presiden Obama meninggalkan India setelah lawatan tiga hari menandai bagian penting dukungan Amerika Serikat atas usulan India masuk sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Presiden Amerika Serikat Simpan yang Terbaik untuk yang Terakhir” tulis harian Times of India pada akhir lawatan yang oleh media disebut mendorong pengembangan hubungan yang “sangat diperlukan” di antara dua negara demokrasi terbesar di dunia.
Dari New Delhi, Obama menuju ke Indonesia, tujuan kedua lawatan empat negara Asia yang bertujuan meningkatkan pasar untuk ekspor Amerika.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu anggota G-20, Indonesia telah terbukti tahan terhadap krisis finansial global dan telah menjadi tujuan menarik untuk peningkatan pasar investor yang mencari permintaan konsumen yang kuat, sumber daya alam yang melimpah dan stabilitas politik.
“Kami melihat Indonesia adalah persimpangan banyak kepentingan kunci Amerika, dan kami melihat hal ini sebagai suatu kemitraan yang sangat penting bagi masaa depan kepentingan-kepentingan Amerika di Asia dan dunia,” ujar Ben Rhodes, wakil penasehat keamanan nasional untuk komunikasi strategis, hari ini.
Obama melawat ke Indonesia, dimana dulu sempat 4 tahun masa kecilnya di Jakarta setelah dua kali penundaan. Pertama pada Maret lalu ditunda karena sibuk mengegolkan RUU Jaminan Kesehatan dan pada Juni karena menghadapi krisis tumpahan minyak BP di Teluk Meksiko.
Setelah berpidato di parlemen India kemarin, dimana Washington mengumumkan dukungan untuk India menjadi anggota permanen Dewan Keamanan, Obama semalam mengikuti jamuan makan malam penuh. “Dari situasi sangat sulit, India telah mencapai apa yang banyak dipikirkan orang sebagai hal yang mustahil,” katanya sebelum bersulang.
AP | Reuters | The Straits Times | dwi a