Obama Mulai Lawatannya ke Asia Jumat  

Reporter

Editor

Selasa, 2 November 2010 06:28 WIB

Barack Obama. REUTERS/Jonathan Ernst
TEMPO Interaktif, Washington -Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan memulai lawatannya ke Asia pada Jumat nanti. Seperti dilansir kemarin, kedatangan presiden kulit hitam pertama Amerika itu untuk mencari tempat permanen bagi negaranya di kawasan Asia.
Beberapa negara yang akan disinggahi dalam lawatannya adalah India, Indonesia, Korea Selatan, dan Jepang.

Obama dijadwalkan berada di India pada Sabtu. Di negara ini, dia akan menghabiskan waktunya selama tiga hari di dua kota: Mumbai dan New Delhi. Selain membahas peningkatan hubungan bisnis, di India, Obama dijadwalkan akan mengenang korban teror serta mengunjungi parlemen dan jamuan makan malam negara.

Selesai di India, Obama melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Obama pernah menghabiskan empat tahun masa kanak-kanaknya di Jakarta. Pada 9 November, Obama dijadwalkan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 10 November malam, Obama bertolak ke Seoul, Korea Selatan. Tiba di Seoul, dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak pada 11 November, dan kemudian menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi kelompok negara G-20. Pada 13 November, dia menghadiri KTT APEC di Yokohama, Jepang.

Selama kunjungan 10 harinya, Obama tak hanya bertemu dengan pemimpin negara tuan rumah, tapi juga presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Cina Hu Jintao. Obama bertemu dengan Hu pada 11 November di sela-sela pertemuan G-20 di Seoul. Keduanya akan membahas masalah ekonomi global, perdagangan, Korea Utara, Iran, dan masalah lainnya.

Di Jepang, Obama bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard. Pertemuannya dengan Gillard nanti merupakan yang pertama sejak Gillard menduduki kursi perdana menteri bulan lalu.
”Australia jelas sekutu terdekat kita di kawasan dan dunia tentunya,” kata wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Ben Rhodes.

Adapun pertemuan dengan Medvedev berlangsung di sela-sela KTT APEC pada 14 November. Obama disebutkan akan mendiskusikan banyak hal dengan Medvedev. Termasuk menawarkan Moskow untuk keanggotaan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), bekerja sama dalam masalah seperti non-proliferasi, keamanan nuklir, dan masalah keamanan lainnya.

STRAITS TIMES | REUTERS | SUNARIAH

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya