Rakyat Irak Minta Dukungan Negara-negara Lain

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 17:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Rakyat Irak meminta dukungan bangsa Indonesia dan negara-negara lain, baik negara Islam maupun non-Islam, untuk mencegah terjadinya perang akibat serangan Amerika Serikat ke negara itu. Permintaan ini disampaikan ketua Organisasi Konferensi Islam Umum Irak, dr. Khatami Ahmad, dalam konferensi pers di Ruang Rapat MUI, Mesjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (11/2). Menurut Khatami, saat ini rakyat Irak masih mengalami penderitaan akibat embargo yang sudah berjalan selama 12 tahun pasca Perang Teluk. Jika Amerika jadi menyerang Irak, penderitaan rakyat di negeri seribu satu malam itu akan bertambah berat. Tapi, lanjut dia, kalaupun sampai terjadi perang, rakyat Irak akan membela diri. Untuk itu, dia berharap adanya dukungan dari negara-negara Islam. Dalam Al Quran dikatakan jika ada umat Islam yang dizalimi, umat Islam lainnya harus membela dan berdosa bagi yang tidak berbuat apa-apa, katanya. Namun saat ditanya apakah berarti pihaknya meminta bantuan militer, Khatami tidak menjawab. Ia hanya berkomentar, jika Irak diserang, umat Islam secara keseluruhan akan ikut tersakiti. Dia menambahkan, rencana serangan AS bermaksud untuk menguasai kekayaan alam Irak, karena negara ini memiliki cadangan minyak kedua terbesar di dunia. Mengenai alasan bahwa Irak menyimpan dan mengembangkan senjata pemusnah massal, menurut Khatami, itu adalah kebohongan besar Amerika. Bahkan walaupun dicari sampai ke rumah-rumah dan mesjid-mesjid, tidak akan ditemukan senjata yang dimaksud Amerika. Ketika ditanya, apakah aksi AS tersebut juga merupakan upaya untuk menjatuhkan pemerintahan Saddam Husein, Khatami membantah. Menurutnya, siapapun pemimpin Irak, AS tetap akan menyerang. Yang penting bagi mereka adalah kekayaan ekonomi, katanya. Ditambahkan, masyarakat Irak dalam referendum pada 15 Oktober 2002 mendukung 100 persen kepemimpinan Saddam. Alasan menjatuhkan Saddam itu sudah mencampuri urusan dalam negeri kami, katanya. Sementara itu, menurut salah seorang ketua MUI, KH Amidhan, yang menerima delegasi Irak tersebut, mengatakan MUI hanya bisa memberikan dukungan dalam bentuk doa qunut nazillah kepada rakyat Irak dan tidak memberikan bantuan dalam bentuk pasukan jihad. Walaupun demikian, dia mengatakan MUI sepakat dengan delegasi Irak bahwa masalah serangan Amerika ke Irak bukan hanya masalah agama. Tapi itu adalah masalah kemanusiaan. Oleh karena itu, kami menolak invasi AS tersebut, katanya. Untuk itu, lanjut Amidhan, pihaknya mengingatkan adanya kesungguhan dan kejujuran dari pemerintahan Saddam Husein untuk menyelamatkan rakyatnya. Caranya adalah dengan merespon upaya damai yang ditawarkan negara-negara lain. Tapi dia menolak apabila dikatakan maksud pernyataan tersebut, pemerintah Saddam belum jujur. (Sam CahyadiTempo News Room)

Berita terkait

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

4 menit lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 menit lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Gina S. Noer dan Maudy Ayunda Kolaborasi Garap Film KHD Berkisah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

13 menit lalu

Gina S. Noer dan Maudy Ayunda Kolaborasi Garap Film KHD Berkisah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Film KHD merupakan debut Gina S. Noer dalam menggarap film bertema sejarah dan Maudy Ayunda sebagai produsernya.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

26 menit lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

30 menit lalu

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

Juru bicara Mahkamah Agung Suharto mengatakan sejak putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan dimuat di direktori, sudah diunduh sebanyak 623.766 kali.

Baca Selengkapnya

Tidak Takut Pakai Pakaian Motif, Ini Tips Ala Andien

34 menit lalu

Tidak Takut Pakai Pakaian Motif, Ini Tips Ala Andien

Penikmat fashion Andien Aisyah memberikan beberapa tips padu padan warna dan motif pakaian agar tetap enak dilihat dan tidak membosankan.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci

35 menit lalu

Saran Tenaga Medis agar Jemaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci

Suhu di Tanah Suci diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar terhindar dari heat stroke.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

38 menit lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

45 menit lalu

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.

Baca Selengkapnya

Seperti Lovely Runner 4 Drama Korea ini Usung Tema Perjalanan Waktu

48 menit lalu

Seperti Lovely Runner 4 Drama Korea ini Usung Tema Perjalanan Waktu

Drama dengan tema perjalanan waktu seperti Lovely Runner memiliki daya tarik tersendiri

Baca Selengkapnya