Korban luka di jalan setelah ledakan saat acara kaum Syiah di Quetta, Pakistan, Jumat (3/9). AP/Arshad Butt
TEMPO Interaktif, Dubai - Para jaksa negara di Bahrain hari ini mulai membuka sidang mereka atas kasus terhadap 23 aktivis Muslim yang dituding dalam perencanaan untuk mendongkel penguasa Sunni di negeri mungil Teluk Persia tersebut.
Pengadilan dimulai Kamis (28/10) di Ibukota Bahrain, Manama, adalah suatu titik terang potensial setelah lebih dari dua bulan pembrangusan keras terhadap mayoritas Syiah di dalam strategi negara yang menjadi pangkalan Armada Kelima Amerika Serikat.
Para pejabat otoritas Sunni takut kekuatan Syiah yang menantang kekuasaan mereka dan cemas soal kemungkinan keterkaitan dengan Iran. Namun kubu Syiah menyebutkan mereka hanya mencari suara politik yang lebih besar dan berjuang menentang diskriminasi.