Bus berisi wisatwan disandera oleh pria bersenjata di pinggiran kota Manila, Filipina. AP/Bullit Marquez
TEMPO Interaktif, Manila -Sebuah bom merobek sebuah bus penuh penumpang tadi pagi di Filipina selatan, menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 10 dalam serangan yang oleh pemerintah menudingnya pada geng pemerasan yang punya kaitan ke militan Muslim.
Kepala Polisi Superintendent Gil Meneses menjelaskan, bus nahas itu sedang melakukan perjalanan dengan lebih dari 50 penumpang ketika sebuah ledakan kuat mengguncang bagian belakang kendaraan dari kompartemen overhead. Kekuatan ledakan itu begitu kuat sehingga memenggal kepala dua korban, katanya.
Orang-orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dekat kota Matalam di provinsi Cotabato Utara. Polisi dan unit tentara mewawancara korban yang masih hidup dan mencoba untuk mengekstrak logam yang melukai korban.
Belum ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu. Filipina selatan merupakan sarang bagi para penculik, geng pemerasan dan pemberontakan Muslim selama beberapa dekade. Juru bicara militer Letnan Kolonel Randolph Cabangbang mengatakan pemerintah menduga geng pemerasan Al-Khobar berada di balik serangan tersebut. Pasalnya perusahaan bus itu dulu pernah menjadi sasaran pengeboman untuk pemerasan uang.