Tambang Cina Paling Berbahaya Sedunia

Reporter

Editor

Minggu, 17 Oktober 2010 08:18 WIB

Penyelamatan usai ledakan di sebuah tambang batu bara di Provinsi Henan, Cina (16/10). AP/Xinhua, Zhu Xiang
TEMPO Interaktif, Beijing - Industri pertambangan Cina selama ini dikenal paling berbahaya di dunia. Selama 2009, ada lebih dari 2.600 orang tewas dalam kecelakaan. "Badan Energi Nasional telah menutup 1.539 tambang kecil tahun ini sebagai upaya restrukturisasi," demikian dilansir kantor berita Cina, Xinhua. Pemerintah pusat juga telah memperbaiki kondisi di 25 ribu tambang batu bara sebagai prioritas. Tahun lalu jumlah korban tewas dalam kecelakaan menurun hingga 2.631 dari 7.000 pada 2002.

Sabtu, 16 Oktober 2010, sebuah tambang di Cina meledak. Tim penyelamat masih berjuang melakukan evakuasi di tambang milik Pingyu Coal & Electric Co Ltd, perusahaan listrik dan batu bara yang berbasis di Kota Yuzhou, Provinsi Henan, Cina. Ledakan tambang batu bara itu menewaskan 21 jiwa dan 17 lainnya diduga hilang.

Ledakan di pertambangan itu terjadi pada pukul 6 pagi waktu Cina. Sampai pukul 1 siang waktu setempat, petugas baru bisa mengevakuasi jasad 21 penambang. Lebih dari 70 tim penyelamat, yang bekerja bergantian mengingat padatnya gas di bawah tanah, berupaya mencari posisi ke-17 penambang yang terjebak di bawah tanah itu.

Kepala Badan Administrasi Keselamatan Pekerja Luo Lin dan Kepala Administrasi Keselamatan Tambang Batu Bara Zhao Tiechui terus memantau lokasi kecelakaan. "Ada 239 penambang yang berhasil keluar dari terowongan bawah tanah," kata Luo Lin. Ia mengatakan tak jelas pada kedalaman berapa meter posisi para penambang yang diduga hilang itu.

Insiden di Cina itu terjadi setelah 33 penambang Cile berhasil diselamatkan dalam kecelakaan. Sebelumnya, mereka terperangkap di bawah tanah selama 69 hari dan sempat dinyatakan hilang selama 17 hari. Sejumlah kalangan di Cina mengatakan, Beijing mesti belajar dari insiden di Cile dengan memberikan pelatihan kepada para penambang.

AP | XINHUA | REUTERS | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

12 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

5 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

8 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

11 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

13 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

29 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

30 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

30 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya