TEMPO Interaktif, Saat rezim komunis berkuasa dan dunia diselimuti Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet bermusuhan. Mereka bersaing dalam pelbagai hal, termasuk politik dan militer. Namun, selepas itu, hubungan dua negara adikuasa ini berubah. Dari lawan berangsur menjadi kawan.
Setidaknya ini tampak saat mantan aktor laga yang kini menjabat Gubernur Negara Bagian California, Amerika Serikat, Arnold Schwarzenegger, memimpin misi bisnis ke Rusia. Schwarzenegger membawa 23 pengusaha kelas kakap dari kompleks Silicon Valley, termasuk bos perusahaan terkemuka Google dan Intel.
Silicon Valley adalah kawasan industri berteknologi mutakhir di California. Perusahaan yang bermukim di sana beroperasi di pelbagai bidang, seperti komputer dan telekomunikasi.
Inilah alasan Schwarzenegger membawa taipan Silicon Valley. Ia ingin membantu Presiden Rusia Dmitry Medvedev mewujudkan mimpinya, yakni membangun zona industri canggih semacam Silicon Valley.
Medvedev sudah menyiapkan sebuah area di Skolkovo, pinggiran Ibu Kota Moskow. Anggaran US$ 5,6 miliar akan digelontorkan dalam beberapa tahun mendatang untuk melaksanakan ambisi itu. "Kami sangat berharap kerja sama kita akan berhasil," kata Medvedev dalam jamuan makan malam dengan rombongan Schwarzenegger dan para pebisnis Rusia.
Pertemuan itu berlangsung di satu-satunya gedung yang ada di lokasi tersebut. Schwarzenegger pun memuji kepemimpinan Medvedev, yang senantiasa dibayang-bayangi nama besar Vladimir Putin, mantan presiden yang sekarang perdana menteri. "Medvedev memiliki visi sangat jelas di mana Rusia harus melangkah dan bagaimana meragamkan ekonominya," ujar Schwarzenegger.
Schwarzenegger sempat melontarkan lelucon bahwa ia seperti kembali ke zaman Uni Soviet. Sebabnya adalah ia menumpang sedan Chaika yang disopiri Medvedev saat meninjau calon kompleks Silicon Valley ala Rusia itu. Sedan yang begitu populer pada era komunis itu sudah amat jarang berkeliaran di jalan-jalan Moskow.
Schwarzenegger puas atas lawatannya itu, seperti judul film From Russia with Love.
LA Times | Faisal Assegaf
