Inggris Tinggalkan Helmand, Afganistan  

Reporter

Editor

Senin, 20 September 2010 15:23 WIB

Tentara Inggris yang di terluka di Provinsi Helmand, Afganistan tahun 2009 lalu. AP/APTN/File
TEMPO Interaktif, Pasukan Inggris di Afganistan menyerahkan tanggung jawab keamanan Sangin, provinsi Helmand, kepada Amerika Serikat. Penyerahan ini sebagai tanda akhir misi perang empat tahun di kawasan tersebut.

Kontrol keamanan selanjutnya akan diambil alih korps marinir Amerika Serikat.

Inggris mengalami masalah tersulit di daerah itu setelah kehilangan banyak serdadunya. Sejak invasi militer ke Afganistan 2001 dipimpin Amerika Serikat, serdadu Inggris yang tewas mencapai 337 orang. Kendati demikian, Menteri Pertahanan Inggris Dr Liam Fox tetap bangga dengan prestasi para serdadunya.

Dia katakan, Sangin di provinsi Helmand adalah "kawasan di Afganistan yang sangat menantang."

"Pengorbanan kami sangat tinggi dan kami tak akan pernah melupakan banyak pasukan Inggris gugur demi keberhasilan misi internasional," katanya.

Pasukan Inggris dtempatkan di Sangin sejak 2006. Dalam kesepakatan yang diumumkan Juli lalu, keberadaan mereka selanjutnya diambil alih oleh militer Amerika Serikat.

Wartawan BBC di Kabul, Ian Pannell, melaporkan kini bendera Union Jack (United Kingdom) di sana berkibar lebih rendah daripada bendera Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut secara praktis sudah diserahkan ke negeri Paman Sam.

Dia katakan, saat ini 1000 anggota dari 40 pasukan komando siap meninggalkan kawasan, namun pengambilalihan akan berlangsung efektif pada pekan depan.

Menurutnya, ini peristiwa "monumental" bagi Inggris. Sangin merupakan daerah yang paling berbahaya di Helmand, Afganistan.

Belum lama ini dalam kunjungannya ke sana, dia menyaksikan pertempuran sengit yang melibatkan tentara Amerika Serikat dan Afganistan, serta jatuhnya korban sipil.

Semenara itu, juru bicara kementerian pertahanan Mayor Jenderal Gordon Messenger, sekaligus bekas komandan satuan tugas pasukan Inggris di Helmand, bersikeras menyatakan bahwa penyerahan tanggung jawab tersebut bukanlah sebuah pernyataan kekalahan.

"Keberadaan pasukan Inggris di sana diserahterimakan kepada marinir Amerika Serikat. Dalam kondisi seperti itu kehadiran pasukan keamanan masih terus diperlukan di Sangin," ujarnya. "Kami melihat kenyataan dan perkembangan positif di sana," tambahnya.

Sejak invasi militer 2001, jumlah pasukan Inggris yang tewas di Afganistan mencapai 337 orang, setelah dua serdadu dari kesatuan Queen's Royal Lancers dan Royal Engineers tewas dalam sebuah insiden ledakan bom pada 18 September.

BBC | CHOIRUL








Berita terkait

Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah

21 Desember 2022

Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah

Selain Idham, Airlangga menyebut ada 9 komisioner KPU dari provinsi dan kabupaten/kota yang dilaporkan ke DKPP.

Baca Selengkapnya

Amien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

20 Desember 2022

Amien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

Amien Rais menduga ada yang menginginkan agar Partai Ummat itu menjadi satu-satunya partai yang gagal lolos menjadi peserta Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Partai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

20 Desember 2022

Partai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang

Partai Ummat telah melakukan mediasi dengan Bawaslu RI setelah dinyatakan tidak lolos ke Pemilu 2024 oleh KPU RI

Baca Selengkapnya

Pidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU

14 Desember 2022

Pidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU

Dalam agenda penetapan nomor urut parpol peserta Pemilu 2024, Gerindra memilih untuk mempertahankan nomor lamanya, yakni 2.

Baca Selengkapnya

Anggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini

14 Desember 2022

Anggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini

Nuradim menilai KPU juga bertindak tidak adil dan transparan dalam tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Komisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol

13 Desember 2022

Komisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol

Komisi II DPR akan bertanya ke KPU soal dugaan intervensi verifikasi faktual ke KPU daerah untuk loloskan partai politik.

Baca Selengkapnya

KPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol

13 Desember 2022

KPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan bakal menginvestigasi dugaan intimidasi saat proses verifikasi faktual tiga partai politik oleh KPU daerah.

Baca Selengkapnya

Sembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN

13 Desember 2022

Sembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN

Sembilan partai politik dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Jakarta Barat. Ada Partai Gelora, Garuda dan PKN.

Baca Selengkapnya

Amien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024

13 Desember 2022

Amien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024

Amien Rais sebut mendapatkan info A1 bahwa KPU bakal meloloskan semua partai baru dan non-parlemen di Pemilu 2024, kecuali Partai Ummat.

Baca Selengkapnya

Jelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK

12 Desember 2022

Jelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK

Tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024 berakhir besok. JPPR sebut masih ada permasalahan.

Baca Selengkapnya