TEMPO Interaktif, Seoul - Sebuah sidang akbar yang jarang dari partai berkuasa di Korea Utara, yang diperkirakan untuk suksesi kepemimpinan, kemarin ditunda akibat bencana banjir dan angin topan, demikian dilaporkan oleh media-media Korea Selatan.
Kongres Partai Komunis--pertemuan politik paling penting di Korea Utara dalam tiga dekade--dijadwalkan pada medio September, tapi para pejabat Seoul menyebut tak ada tanda-tanda kongres digelar. Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, yang mengutip sebuah sumber, menyebutkan para pejabat Korea Utara telah memberitahukan kepada kantor berita internasional di Pyongyang bahwa sidang ditunda karena amuk angin topan Kompasu, yang menewaskan belasan warga.
Pihak berwenang menyadari bahwa sebuah kongres saat ini bisa membangkitkan kebencian di antara para korban banjir yang menunggu bantuan. Disebutkan, tak ada kata kapan kongres akan berlangsung. Sebuah kelompok kemanusiaan berbasis di Seoul, Good Friends, menyebutkan pertemuan ditunda karena banjir menghalangi perjalanan sejumlah delegasi. Belum ada kepastian kapan kongres dijadwal ulang, tapi tampaknya bakal digelar sebelum 10 Oktober, yakni saat ulang tahun partai penguasa.
"(Keputusan) kongres ditunda ditetapkan pada 14 September petang," demikian pernyataan Good Friends dalam situsnya kemarin, lantaran sidang pembukaan tak memenuhi kuorum setelah terjadinya banjir. Mereka mengutip seorang delegasi kongres yang mengatakan banjir telah memotong jalan, sehingga sejumlah delegasi tak bisa mencapai Pyongyang.
Para pejabat Korea Utara mengatakan penundaan tak dapat dikesampingkan. Jika dikonfirmasi, penundaan akan menghasilkan sebuah banjir spekulasi soal kesehatan pemimpin tertinggi Kim Jong-il, yang menderita stroke pada 2008 dan sejak itu dia mencoba mentransfer kekuasaan kepada putra ketiganya, yang mungkin sedianya dimulai lewat kongres pekan ini.
Yonhap | AP | BBC | dwi arjanto
