Partai Suu Kyi Resmi Dihapus

Reporter

Editor

Kamis, 16 September 2010 07:30 WIB

Solidaritas Burma/TEMPO/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Rangoon - Komisi Pemilihan Umum Burma, Selasa lalu, secara resmi menghapus Partai Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) yang dipimpin oleh tokoh oposisi Aung San Suu Kyi. Pada kesempatan itu, Komisi juga mengumumkan 37 partai yang berhak bertanding dalam pemilihan mendatang.

Empat partai lainnya juga mengalami nasib serupa karena tidak mendaftar ikut pemilu, yakni Persatuan Organisasi Bangsa Pao (UPNO), Liga Bangsa Shan bagi Demokrasi (SNLD), Partai Demokratik Negara Bagian Kokang (SSKDP), dan Partai Pembangunan Bangsa Wa (WNDP). Sedangkan lima partai lainnya juga dihapus karena gagal memenuhi syarat pendaftaran kandidat anggota parlemen.

NLD sejak Maret lalu menyatakan boikot karena undang-undang pemilu dan konstitusi buatan junta tidak menguntungkan kelompok pembangkang. Sesuai dengan aturan, Suu Kyi yang berstatus narapidana dilarang bertarung pada pesta demokrasi itu. Hingga kini Suu Kyi sudah menjalani masa penahanan lebih dari dua dekade.

Pemilu kali ini akan berlangsung pada 7 November mendatang. Ini merupakan yang kedua dalam dua dekade terakhir. NLD, yang pernah menang pada pemilu 1990, tidak pernah berkuasa lantaran hasilnya dianulir junta militer.

Negara-negara Barat memang mencurigai pemilu itu hanya untuk melanggengkan kekuasaan junta militer, yang dipimpin oleh Jenderal Senior Than Shwe. Banyak aturan yang memberatkan oposisi, seperti biaya pendaftaran calon anggota parlemen US$ 500, sama dengan gaji beberapa bulan yang diperoleh rakyat kebanyakan. Mereka juga tidak bebas berkampanye.

Suu Kyi kemarin mengajukan protes terhadap penghapusan partainya. Juru bicara NLD, Nyan Win, mengatakan pihaknya bakal menggugat pemerintah. "Komisi tidak berhak atau berwenang atas organisasi yang tidak mendaftar kepada mereka," katanya kepada para wartawan.
FAISAL ASSEGAF

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya